Memori Masa Kecil Sapto Djojokartiko Tentang Pertunjukan Seni yang Jadi Inspirasi Koleksi Spring Summer 2020

Annissa Wulan diperbarui 21 Agu 2019, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam rangka perayaan 57 tahun berdirinya Hotel Indonesia, sebuah rangkaikan acara bertajuk “Kalā - Capturing Indonesian Artistry” digelar. Mengangkat unsur tradisional dengan interpretasi modern, Sapto Djojokartiko menjadi desainer yang terpilih dalam puncak rangakaian acara ini.

Sapto Djojokartiko mempersembahkan koleksi terbarunya untuk musim Spring/Summer 2020 yang diberi tajuk Wisik. Wisik diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti bisikan batin atau hati.

Koleksi Wisik ini merupakan interpretasi Sapto Djojokartiko tentang makna unik seni pertunjukan tradisional di Indonesia, terutama wayang. Semasa kecilnya, pertunjukan wayang kerap menjadi hiburan ketika mengunjungi kota kelahirannya yaitu Solo, Jawa Tengah.

Melalui 57 look yang dihadirkan dalam bentuk busana perempuan dan pria, Sapto Djojokartiko mempertahankan ciri khasnya dalam menggunakan dan menggali wastra Indonesia, yang kemudian dihadirkan kembali dalam tampilan modern. 

 

Koleksi Spring/Summer 2020 "Wisik" dari Sapto Djojokartiko.
Koleksi Spring/Summer 2020 "Wisik" dari Sapto Djojokartiko.
2 dari 3 halaman

Koleksi Spring/Summer 2020

Koleksi Spring/Summer 2020 "Wisik" dari Sapto Djojokartiko.

Diakui oleh Sapto Djojokartiko sendiri bahwa Wisik merupakan koleksi yang ketika menciptakannya, ia harus keluar dari zona nyaman.

"Koleksi ini sebenarnya keluar dari zona nyaman saya, seperti permainan bahan dan warna-warna cerahnya," jelas Sapto ketika ditemui oleh Fimela.

Dipercantik dengan perhiasan dari Tulola yang merupakan merek perhiasan lokal milik Happy Salma dan dua rekannya. Perhiasan yang ditampilkan melengkapi keseluruhan tampilan dengan sempurna.

 

Koleksi Spring/Summer 2020 "Wisik" dari Sapto Djojokartiko.
3 dari 3 halaman

Sentuhan Dramatis

Koleksi Spring/Summer 2020 "Wisik" dari Sapto Djojokartiko.

"Kala, Capturing Indonesian Artistry" juga merupakan rangkaian acara yang memperingati kemerdekaan Republik Indonesia, inilah kemudian yang menjadi salah satu alasan Sapto Djojokartiko memilih menampilkan koleksinya di Bali Room, di mana tempat tersebut merupakan ballroom pertama yang ada di Asia Tenggara pada tahun 1962. Sangat bersejarah bukan?

“Saya sangat merasa terhormat mendapat kesempatan untuk mempresentasikan koleksi kali ini di sebuah tempat bersejarah di mana acara-acara legendaris pernah diadakan yaitu di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski. Selain merupakan simbol modernitas dikarenakan ruangan tersebut merupakan ballroom pertama yang dibangun di Indonesia, kemegahan Bali Room seperti membawa saya kembali ke tahun 1960-an untuk dapat lebih mengerti asal-usul diri saya sendiri. Sebuah pengalaman yang betul-betul membuka mata dan hati dalam menciptakan koleksi ini” jelas, Sapto Djojokartiko.

 

Sapto Djojokartiko.

#GrowFearless with FIMELA