Fimela.com, Jakarta Berhubungan intim selama kehamilan tetap boleh dilakukan. Selama tidak ada komplikasi dalam kehamilan, berhubungan intim dengan suami justru bisa memberi sejumlah manfaat. Bahkan ketika sudah mendekati hari perkiraan lahir, berhubungan intim ternyata bisa memberi manfaat yang cukup besar.
Hubungan intim yang dilakukan di sekitar hari perkiraan lahir dapat mempercepat terjadinya proses persalinan. Dalam buku 9 Bulan Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat yang ditulis oleh dr. Irfan Rahmatullah, Sp.OG dan dr. Nurcholid Umam Kurniawan, M.Sc. Sp.A, disebutkan bahwa dalam cairan sperma mengandung zat yang disebut sebagai prostaglandin. Prostaglandin ini dapat membantu pematangan leher rahim dan menginisiasi proses persalinan.
BACA JUGA
What's On Fimela
powered by
Selama Kehamilan Normal, Hubungan Intim Diperbolehkan
Berhubungan intim boleh dilakukan sesering yang diinginkan selama kehamilan asalkan kehamilan normal. Banyak yang khawatir berhubungan intim saat hamil bisa menyebabkan keguguran. Tapi ternyata keguguran di awal kehamilan umumnya disebabkan oleh kelainan kromosom atau masalah lain yang mengganggu perkembangan janin. Ada baiknya memang selalu berkonsultasi dulu ke bidan atau dokter kandungan untuk memastikan kondisi kehamilan kita normal dan aman untuk berhubungan intim.
Jika ada risiko persalinan prematur, keluarnya darah dari jalan lahir, kondisi leher rahim yang tidak kuat, atau letak plasenta yang menutupi jalan lahir, maka dalam kondisi tersebut tidak diperbolehkan melakukan hubungan intim. Selalu komunikasikan dengan suami perihal hal ini. Bahkan selama kehamilan ada kemungkinan hasrat seksual menurun karena pengaruh perubahan hormon, tubuh yang mudah letih, dan rasa mual atau morning sickness.
Mengenai posisi dalam berhubungan intim selama kehamilan bisa disesuaikan sesuai dengan kenyamanan. Karena perut yang semakin besar maka perlu penyesuaian lagi dalam menemukan posisi yang tepat dan nyaman saat berhubungan intim.
#GrowFearless with FIMELA