Fimela.com, Jakarta Merasa nyeri selama haid atau menstruasi adalah hal yang wajar dialami perempuan. Meski beberapa perempuan tak merasa nyeri sama sekali saat haid, beberapa perempuan lainnya justru merasa nyeri yang sangat teramat sakit setiap bulannya.
Untuk meredakan rasa nyeri ini, tidak sedikit perempuan yang mengonsumsi obat atau jamu pereda nyeri. Tapi, mengenai minum obat nyeri ini, apakah tidak berbahaya buat kesehatan? Terlalu sering minum obat pereda nyeri, apakah tidak memiliki efek samping serius?
Melansir dari laman Liputan6.com, dokter spesialis anesteri Dwi Praja Wibowo mengungkapkan jika tidak apa-apa mengonsumsi obat pereda nyeri selama hadi asal tidak berlebihan atau dilakukan selama beberapa hari saja.
Efek Konsumsi Pereda Nyeri Haid Secara Berlebihan
Ada beberapa efek samping yang ditimbulkan ketika Sahabat Fimela mengonsumsi pereda nyeri secara berlebihan. Efek samping tersebut mulai dari terganggunya hormon dalam tubuh dan kondisi fisik. Konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan bisa mengganggu produksi hormon estrogen dan menyebabkan siklus haid tidak lancar.
Akibat konsumsi pereda nyeri haid berlebihan, dirimu juga bisa mengalami gangguan reproduksi sel telur. Melansir dari laman doktersehat.com, konsumsi pereda haid dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko rahim kering bahkan meningkatkan risiko kemandulan.
Konsumsi pereda haid jangka panjang dikhawatirkan akan membahayakan janin dan menyebabkan keguguran saat Sahabat Fimela berkesempatan hamil atau mengandung.
Agar beberapa efek samping di atas tak berisiko padamu, usahakan untuk membatasi konsumsi obat pereda nyeri haid. Kalau pun memang nyeri saat haid atau menjelang haid begitu menyakitkan, periksakan kondisi kesehatan di dokter ahlinya. Konsumsi obat pereda nyeri haid sebaiknya dilakukan atas saran dokter.
#GrowFearless with FIMELA