Fimela.com, Jakarta Tidak bisa tidur malam karena dihantui banyak pikiran. Susah memejamkan mata padahal tubuh sebenarnya sudah sangat capek dan butuh istirahat. Dihantui kecemasan yang entah datangnya dari mana saja sampai membuat hari-hari kita merasa tak tenang. Apakah kita pernah atau mungkin sedang mengalaminya saat ini?
Dihantui kecemasan atau kekhawatiran yang tak berkesudahana memang sangat menyiksa diri. Satu rentetan kecemasan bisa membawa ke rentetan berikutnya dan akan kembali ke awal lagi. Dikutip dari buku Emotional Intelligence, ahli-ahli psikologi dari Pennsylvania State University, Lizabeth Roemer dan Thomas Borkovec membuat penelitian tentang kekhawatiran. Mereka mengangkat topik kekhawatiran dari sisi gangguan kejiwaan menjadi bagian dari sains.
Sebenarnya tidak ada salahnya seseorang merasa khawatir dengan terus menerus memikirkan suatu masalah, yaitu memanfaatkan refleksi yang konstruktif, yang bisa jadi mirip dengan khawatir. Dalam artian tertentu, kekhawatiran merupakan latihan terhadap apa-apa yang barangkali tidak beres dan bagaimana mengatasinya. Peran kekhawatiran adalah mencari pemecahan positif akan risiko dalam kehidupan dengan mengantisipasi bahaya sebelum bahaya itu muncul. Tapi bila kekhawatiran sudah mencapai tahap kronis dan susah dikendalikan, maka kita perlu segera melakukan sesuatu. Borkovec mempunyai strategi yang bisa dicoba untuk melepas diri dari kekhawatiran kronis.
What's On Fimela
powered by
Tingkatkan Kepekaan Adanya Serangan Kekhawatiran
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran diri. Dalam arti, kita harus lebih peka terhadap kekhawatiran sedini mungkin. Borkove melatih orang menggunakan pendekatan ini dengan terlebih dahulu mengajari mereka memantau tanda-tanda kecemasan, atau kilasan pikiran dan bayangan yang mengawali kecemasan, juga untuk mengidentifikasi situasi-situasi yang memicu kecemasan. Kita bisa menerapkan metode relaksasi untuk mengantisipasi datangnya kecemasan sedini mungkin.
Aktif Melawan Pikiran-Pikiran yang Merisaukan
Saatnya untuk lebih kritis terhadap pengandaian-pengandaian yang kita ciptakan sendiri. Apakah mutlak hanya ada satu cara dan tak adakah alternatif lain untuk mewujudkannya? Sunguhkah bermanfaat terus menerus merenungkan pikiran mencemaskan yang itu-itu juga? Kita pelru aktif melawan pikiran-pikiran yang merisaukan. Kita perlu berpikir lebih dalam menggunakan penalaran. Dengan menghadirkan nalar, kita bisa menghidupkan jaringan sirkuit yang mampu menghambat sistem limbik yang mendorong timbulnya kecemasan. Pada saat yang sama, secara aktif bisa membangkitkan perasaan santai akan melawan sinyal-sinyal kecemasan yang dikirimkan oleh otak emosional ke seluruh tubuh.
Bila perasaan cemas dan khawatir dibiarkan terus muncul tanpa dilawan, maka makin besarlah daya persuasi kekhawatiran itu. Dengan kata lain, jika tidak ingin terus dihantui perasaan cemas dan khawatir, kita perlu secara aktif mengendalikan diri kita. Jangan sampai kecemasan dan kehawatiran berlebih membuat hidup kita berantakan.
#GrowFearless with FIMELA