Fimela.com, Jakarta Sering kita mendengar bahwa hidup ini seperti roda. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang bahagia, kadang ada lara. Memang kita perlu membuat hidup lebih positif dengan menciptakan kebahagiaan yang kita inginkan. Tapi belum tentu setiap hari kita bisa merasa bahagia, ada saatnya kita juga perlu menerima kesedihan.
Melalui pencitraan fMRI dan proliferasi penelitian otak, peneliti menemukan cara kerja kesedihan di otak dan memengaruhi pikiran dan perilaku kita. Dilansir dari greatergood.berkeley.ed, meskipun kebahagiaan adalah hal yang lebih baik di banyak situasi, tapi suasana hati yang kurang baik atau kesedihan ternyata juga mengandung manfaat sendiri. Joseph P. Forgas, Ph.D., profesor dari University of New South Wales, Sydney, Australia mengungkapkan beberapa manfaat dari merasakan kesedihan. Selengkapnya, langsung simak rangkumannya di bawah ini.
1. Meningkatkan Daya Ingat
Suasana hati yang negatif bisa mencegah terjadinya perubahan ingatan yang asli. Ingatan kita akan masa lalu bisa saja terganggu karena urutan informasi yang tidak runtut. Saat sedang bersedih, kita akan lebih fokus memperhatikan hal-hal detil. Sehingga ingatan jadi lebih baik. Untuk mengujinya, coba deh ingat siapa orang yang pertama kali membuatmu patah hati? Kesedihan yang mengikuti memori atau ingatan tersebut bisa memperkuat ingatan yang ada.
2. Membuat Penilaian yang Lebih Adil
Suasana hati yang buruk dapat meningkatkan kemampuan menilai yang lebih akurat. Dengan menggunakan gaya pemikiran yang lebih detil, kita bisa membuat penilaian yang lebih baik. Terkadang suasana hati yang sedang bahagia bisa memengaruhi kemampuan kita dalam menilai sesuatu. Sedangkan saat sedang sedih, kita bisa mengurangi risiko membuat penilaian yang dipengaruhi oleh bias.
3. Meningkatkan Motivasi
Saat kita sedang bahagia, secara alamiah kita ingin terus menjaga perasaan bahagia tersebut. Kebahagiaan adalah sinyal kita berada di situasi yang aman dan familier. Sedangkan kesedihan lebih mirip sinyal peringatan yang mendorong kita untuk melakukan lebih banyak usaha dan meningkatkan motivasi untuk menghadapi tantangan di sekitar kita. Saat sedang bersedih, ada dorongan yang membuat kita ingin mengubah kondisi buruk menjadi lebih baik. Demi bisa keluar dari kesulitan atau kondisi yang kurang menyenangkan dari kesedihan yang kita rasakan, kita pun terdorong untuk lebih termotivasi melakukan upaya-upaya baru untuk memperbaiki keadaan.
4. Dalam Beberapa Kasus, Kesedihan Bisa Meningkatkan Interaksi
Orang yang tampak bahagia memang lebih mudah untuk disukai. Orang yang sedang bersedih akan tampak muram. Hal tersebut memang kenyataan yang sering kita jumpai. Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan Joseph P. Forgas ditemukan bahwa orang yang suasana hatinya buruk bisa lebih persuasif dan membuat argumen yang lebih efektif dan konkret demi mendukung posisinya. Mereka lebih mudah meyakinkan orang lain dibandingkan orang-orang yang suasana hatinya sedang baik.
Tak ada larangan untuk merasa sedih. Bahkan kesedihan juga diperlukan dalam hidup kita. Selama bisa dihadapi dengan baik, kita bisa mendapat sejumlah manfaat dari perasaan sedih. Tapi bukan berarti setiap hari kita boleh terus bersedih. Tetap jalani hidup sebaik-baiknya dan ciptakan warna-warni baru untuk hidup yang lebih bermakna.
#GrowFearless with FIMELA