Fimela.com, Jakarta Sosok Cinta Laura Kiehl terbilang memiliki ambisi besar dalam perjalanan kariernya. Terbukti, saat tengah merengkuh kesuksesan di Indonesia, perempuan 25 tahun itu mengambil langkah berani untuk berjuang menembus perfilman di Hollywood. Hasilnya pun tak sia-sia, namanya tercantum dalam beberapa judul film produksi negeri Paman Sam tersebut.
Saat sudah mulai mendapatkan tempat di industri perfilman Hollywood, Cinta pun kembali mengambil langkah berbeda. Tahun 2019 ini ia melanjutkan kariernya sebagai seorang penyanyi lewat sebuah lagu berjudul Vida.
Vida sendiri menjadi satu dari empat lagu yang direkam Cinta Laura Kiehl di Stokholm, Swedia, awal tahun lalu. Dalam proses kreatif, artis kelahiran Jerman itu melibatkan beberapa talenta internasional.
What's On Fimela
powered by
Bagi Cinta Laura lagu Vida merupakan wujud idealismenya dalam bermusik. Hampir seluruh proses produksi ia ikut terlibat di dalamnya, mulai dari penentuan tema, genre hingga konsep cover single turut dipantaunya.
"Jadi Vida ini aku ikut tulis, dan mungkin nggak banyak orang tau ini tentang aku. Ada 3 genre yang aku suka dengerin, ada reggaeton dari Amerika Latin, lagu-lagu dari Brazil, dan Afropop, lagu-lagu pop dari Afrika, terutama Nigeria dan Ghana. Aku pengen banyak influence dari lagu-lagu latin karena emang itu lagu-lagu yang aku suka," kata Cinta Laura Kiehl saat berbincang dengan Fimela.com beberapa waktu lalu.
Lagu Vida yang sudah resmi dirilis merupakan salah satu project ambisius artis berzodiak Leo ini. Jika didengar, lagu Vida memang terdengar agak berbeda. Apalagi jika dirunut ke belakang dan disandingkan dengan beberapa single yang pernah dipopulerkannya, Cinta menyebut ini karya terbaiknya.
"Ini jadi kreasi terbaik aku so far di dunia musik. Aku mau orang ngelihat bedanya dibanding lagu-lagu yang dulu-dulu. Kalo 7 tahun atau 10 tahun yang lalu, dari pertama aku nyanyi 2008 itu lagunya walaupun banyak yang suka tapi bisa dibilang itu bukan aku. Aku nggak ikut partisipasi sama sekali. Itu reason aku berhenti 7 tahun nyanyi karena bukan aku banget. Akhirnya ini project aku, ini all me, they're all my choices dan ada tim yang support. You can say this is my baby karena bener-bener sampai cover single aja harus ada approval dari aku," tuturnya menjelaskan.
Berkisah tentang perasaan seseorang yang tengah dimabuk asmara, ditambah nuansa yang enerjik dan bersemangat, lagu Vida pun akhirnya dianggap Cinta Laura sebagai sebuah perayaan dirinya bisa kembali ke industri musik dengan sosok yang berbeda. Cinta Laura Kiehl saat ini adalah Cinta Laura yang secara berani dan penuh ambisi menuangkan gagasan-gagasannya dalam proses kreatif.
Dan, tak hanya sekedar project idealisme yang mengesampingkan khalayak ramai, Vida nyatanya berhasil memikat pendengar musik, tak hanya bagi penikmat musik Indonesia, tapi juga di kancah internasional.
"(Hasilnya) Amazing, dalam 6 hari lebih dari sejuta viewers di youtube, komentarnya juga positif. Banyak yang bilang diluar ekspektasi mereka, banyak reaction video juga dari negara beda-beda, Itu bikin aku seneng. Vida ini memang plan-nya untuk Asia, sekarang udah di 8 negara streaming," papar Cinta Laura.
Cita-Cita Besar untuk Industri Hiburan Indonesia
Mengaku ingin lebih fokus ke dunia tarik suara tak membuat Cinta Laura Kiehl lantas meninggalkan karier beraktingnya di kancah hollywood. Bermodal kemajuan teknologi yang ada sekarang, Cinta Laura yakin masih bisa terus memperjuangkan mimpi besarnya di kancah perfilman. Dalam waktu dekat, salah satu judul film internasionalnya pun akan segera tayang.
"Aku di karier aku sekarang punya lebih banyak kontrol, semua pilihan bener-bener dari aku, jadi secara film and TV juga gitu, aku maunya bener-bener ambil yang menurut aku kualitasnya bagus, yang aku rasa punya banyak potensinya. Jadi sambil aku nunggu project itu aku sekarang pengen fokus ke musik aku," ungkapnya.
Secara total, Cinta Laura Kiehl sudah empat tahun berjuang di industri perfilman Hollywood. Tak hanya sekedar merintis karier internasional, perempuan yang mengawali kariernya sebagai pemain sinetron itu juga belajar banyak hal.
Satu pelajaran yang didapat Cinta Laura selama di Amerika ialah etos kerja para pelaku industri perfilman. Menurutnya, di Hollywood, pekerja seni seperti aktor pun memiliki batas kerja yang tak bisa dilanggar.
"(Etos kerja disiplin di hollywood) I mean it's really great, dan mudah-mudahan suatu yang Indonesia juga bisa lakuin kedepannya. Sekarang industri film Indonesia udah jauh lebih bagus dari pas pertama aku mulai 10 tahun lalu. Kalau di Amerika Serikat itu biasanya orang nggak boleh kerja lebih dari 12 jam. Ada yang namanya 12 hour turn-around period, misalnya kita break jam 8 malam, itu artinya kita nggak boleh di-calling lagi sampai jam 8 pagi, I think its really healthy," tuturnya.
Melihat perkembangan industri film tanah air yang terkini, Cinta Laura pun yakin jika Indonesia bisa mencontoh kiblat perfilman dunia itu. Menurutnya, pola kerja yang sehat secara tidak langsung bisa menghasilkan pemain-pemain film yang berkualitas.
Sebuah cita-cita besar terhadap perfilman tanah air pun dilontarkan Cinta Laura. Melihat dari perkembangan perfilman Asia yang mulai dilirik, Cinta Laura Kiehl berharap, suatu saat nanti, Indonesia bisa memiliki andil besar di kancah perfilman dunia.
Hollywood, saat ini hanya sebuah ladang lama yang perlu penyegaran. Dan, menurut Cinta Laura, Indonesia, dalam hal ini menjadi salah satu negara besar di Asia harusnya mampu menjadi lahan lain yang berpotensi mendobrak stigma lama tentang nama besar Hollywood.
"Menurut aku mindset dimana orang hanya mikirin Hollywood udah kuno, jaman sekarang malah hollywood lagi lihatin Asia, jadi udah waktunya, selain kita terus berusaha untuk dapetin project-project di Hollywood, tentunya kita juga udah harus mulai mikirin gimana caranya kita bisa bikin film kreasi Indonesia lebih dikenal di luar negeri. Jadi kalau goal aku sih ke depannya lebih ke untuk membantu entertainment Indonesia dikenal secara internasional. Karena sekarang mikirin Hollywood itu udah kuno banget, malah yang kita harus fikirin gimana kita bikin TV series atau film kita ditonton di luar. Itu salah satu cara yang bikin dunia entertainment Indonesia lebih di-apreciate," paparnya.
Perjuangkan Kesetaraan Gender
Hal menarik dari Cinta Laura Kiehl tak melulu datang dari perjalanan kariernya. Dari sisi personalnya, Cinta Laura pun menuai perhatian banyak pihak saat didaulat menjadi Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak oleh pemerintah.
Berawal dari petemuannya dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise, Cinta Laura mengaku banyak menemukan sudut pandang yang sama terhadap nasib perempuan dan anak di Indonesia. Sebuah kolaborasi untuk melawan stigma kolot yang kerap menjadi alasan kekerasan terhadap perempuan dan anak pun disepakati.
"Ada stigma perempuan nggak mau melaporkan (tindak kekerasan) karena malu, that's really wrong. Korban nggak pernah salah, pelakunya yang sakit karena mereka yang punya option untuk melakukan yang salah atau nggak," ujar Cinta Laura Kiehl.
"I think it's collaboration. Aku bilang di Indonesia udah ada UU yang ngelindungin perempuan dan anak dari kekerasan, tapi kadang korban-korbannya tuh nggak tau harus ngapain. Jadi infonya, awareness-nya masih kurang, makanya kenapa aku mau jadi duta, karena yang nomor satu itu education, kita harus mendidik masyarakat, apalagi generasi muda tentang pentingnya keadilan dan melihat kesetaraan gender, that's very important. Karena kalau di Amerika atau Eropa gender equality itu bener-bener dimasukkan dalam education mereka. Di Indonesia masih kurang," jelasnya.
Cinta Laura Kiehl pun berharap, dengan statusnya sebagai public figure yang diangkat menjadi Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, ia bisa memberikan perbedaan pandangan terhadap tindak kekerasan. Selain mengedukasi tentang pentingnya kesetaraan gender sejak dari bangku sekolah, Cinta Laura menganggap perlu lebih ada lebih banyak fasilitas-fasilitas yang memudahkan korban kekerasan untuk mengadu. Hal itu penting untuk kembali mengangkat moral para korban yang terpuruk.
"Kita perlu membuat fasilitas supaya korban punya tempat untuk mereka bisa rehabilitasi diri mereka sendiri mau itu secara mental, physical, atau apapun itu. So I wanna help the goverment do that dan aku rasa aku bisa. Aku bisa inspire generasi muda indonesia untuk bener-bener fight for this," katanya.
Menurut Cinta, dengan meningkatnya perhatian publik terhadap isu kekerasan terhadap perempuan dan anak, ditambah peran pemerintah sebagai fasilitator untuk para korban, tak mustahil cita-cita Cinta Laura tentang isu kesetaraan gender pun bisa terwujud. Ia berharap, dengan statusnya sebagai public figure, bisa lebih memberi banyak masukan yang berdampak positif bagi perempuan dan anak-anak untuk melawan kekerasan.
"Mudah-mudahan lewat public figure seperti aku dan temen-temen yang nanti bakal ikutan, mereka ngasih tau ke masyarakat mau lapor ke mana, ada UU juga yang melindungi perempuan dan anak Indonesia," pungkasnya.