Fimela.com, Jakarta Cinta Laura sempat tampil menjadi face di Jember Fashion Carnaval (JFC) beberapa waktu lalu. Dirinya dipercaya untuk mengenakan pakaian khas Kalimantan Timur.
Kala itu, Cinta tampil cantik memakai kostum defile Hudoq karya desainer dari Yayasan JFC, yang didominasi warna hijau. Hudoq sendiri merupakan ciri khas Suku Dayak.
Sayangnya, penampilannya memukau Cinta kala itu mendapatkan protes dari Front Pembela Islam (FPI) yang menganggap pakaian yang dikenakan terlalu vulgar. Mengenai hal itu, Cinta enggan menjawabnya.
"Itu enggak ada hubungannya sama diaspora hari ini," kata Cinta singkat ditemui di Kota Kasablanka, kawasan Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Meski mendpatkan protes dari sebagian kalangan, namun Cinta mengaku sangat senang dan bangga memakai pakaian tersebut. Apalagi melihat keren nya kostum-kostum dari para designer tanah air.
"Aku sangat bangga, dengan designer di Jember dan di Indonesia. Karena di Jember waktu itu banyak desain yang keren, ada yang khas Sulawesi, Jawa, Kalimantan, Sumatera," ujar Cinta Laura.
Alasan Ikut
Ia pun memberikan alasannya bersedia mengikuti ajang JFC tersebut. Menurutnya, ia memang ingin acara tersebut dapat mendunia, layaknya ajang festival lainnya di negara lain.
"Yang pasti aku mau jadi itu karena alasan yang aku bilang aku pengin acara Jember festival bisa jadi sesuatu yang mendunia dan menunjukkan bahwa Indonesia punya talent-talent yang bagus seperti talent-talent di luar negeri," ujar Cinta Laura.