Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua tentu mengkhawatirkan anak-anak, apalagi ketika anak mulai sekolah. Mereka akan bertemu banyak orang asing yang tidak dikenal.
Kekhawatiran tersebut justru membuat orangtua keliru memberikan pahaman kepada anak. Contohnya, anak tidak boleh berbicara dengan orang asing. Alhasil si anak pun selalu berburuk sangka hingga tidak mudah bergaul.
"Kalau di rumah sangat cerawat, tapi kalau di luar rumah seperti sekolah anak jadi diem, bahkan tidak may ngomong sama gurunya. Ini yang sering terjadi pada pasienku," ujar Psikolog Saskhya Aulia Prima saat ditemui di Jakarta.
Saskhya mengatakan kejadian pada pasein tersebut disebabkan karena orangtua sering menasehati, "Jangan ngomong sama orang lain, bahaya". Nasehat tersebut justru membuat anak merasa tidak aman dan nyaman saat berada di luar rumah.
Lalu apa yang harus dilakukan orangtua? Saskhya mengatakan lebih baik anak diajarkan cara mengatasi bahaya gimana.
"Anak baiknya mengetahui apakah dia ada di dalam situasi bahaya atau tidak. Jika di bawah 4 tahun memang masih sulit diajarkan, jika 4 tahun lebih baik ajarkan namanya, nama orangtua, atau nama terdekat. Jika umur 5-8 tahun sudah bisa pergi sendiri, 6 tahun sudah pergi ke toile umum sendiri," paparnya.
Cara mengajarkan anak
Saskhya mengatakan ajarkan anak untuk tidak menilai semua orang asing itu jahat. Jadi, jangan sampai menakuti anak.
Perkenalkan orang-orang yang dapat membantunya jika terjadi masalah, seperti satpam sekolah, penjaga toko, atau guru. Berikan anak basic infomrasi, seperti alamat rumah atau nama orangtua.
Batasi tempat kunjungan, seerti di sekolah sampai jam berapa. "Biasakan anak untuk ijin terlebih dahulu ketika ingin pergi," paparnya.
"Ajarkan anak untuk tidak sembarangan minta bantuan, sebaiknya minta bantuan pada orang-orang yang sering terlihat di sekitar lingkungan seperti guru atau satpam. Jangan mau untuk disentuh dan diberi makanan orang asing yang benar-benar tidak dikenal," tutupnya.
#Growfearless with FIMELA