Fimela.com, Jakarta Jam mewah asal Italia, PANERAI, kembali meresmikan kantor pusatnya yang historis, pada 19 Juli 2019 kemarin. Ruangan yang telah ditata kembali sedemikian rupa kini menjadi sebuah museum dan flagship store untuk menghadirkan kembali keahlian yang telah melegenda dan daya pikat petualangannya untuk para kolektor jam mewah asal Negeri Pizza.
Museum yang berdiri di Florence, Italia ini bukan hanya sekadar tempat penyimpanan jam-jam mewahnya, namun juga menjadi sebuah visi masa depan bagi brand ternama, yang juga hasil dari wawasan tajam Giuseppe Panerai.
Pertama kali didirikan pada tahun 1860 di kota yang sama, Officine Panerai yang kini menjadi museum ini menyimpan koleksi-koleksi jam tangan mewahnya dari masa ke masa. Sebenarnya generasi Panerai terbaru tidak begitu banyak berubah. Menurut Creative Director of the Maison Alvaro Maggini, mereka hanya menghilangkan patina yang telah lama bertahan selama beberapa dekade.
"Kami tidak merubah apa pun. Cukup hanya menghilangkan patina yang bertahan selama beberapa dekade. Keindahan yang dulunya kabur, sekarang bersinar dalam segala keasliannya," jelasnya.
What's On Fimela
powered by
Mengintip ke Dunia Bawah Laut
Butik Piazza San Giovanni ini juga bukan hanya sekadar tempat kelahiran brand mendunia ini. Tetapi juga menjadi tempat penyimpanan segala koleksi dari generasi ke generasi Panerai. Merepresentasikan warisannya, museum ini memiliki butik, di mana terdapat pajangan yang menyerupai lubang intip persegi panjang, untuk mengintip ke dunia bawah laut.
Ini merupakan keunikan dari Panerai yang waktu itu dipesan pertama kali oleh Ankatan Laut Kerajaan Italia tahun 1939. Juga dilengkapi dengan total 4 Vitrines yang lagi-lagi menyimbokan keempat koleksi Panerai; Radiomir, Luminor, Luminor Due, dan submersible.
Masing-masing dibedakan oleh warna-warna; hijau militer, cokelat tua, warna kuning khas tahun 1970-an, dan navy blue. Warna-warni ini merupakan concept cue dari Laboratorio di Idee, ikubator kreatif Panerai.
Keempatnya diletakkan pada display dengan kaca gelombang berwarna dan perunggu. Sehingga, pengunjung museum dapat melihat dengan jelas. Di museum ini pula, para pengunjung akan mendapatkan layanan terbaik dan spesial khas Italian hospitality di bar, yang juga akan hadir di seluruh butik Panerai di seluruh dunia.
Patung Giuseppe Panerai dan Paspor Panerai
Selain koleksi-koleksi jam, di tengah-tengah museum juga terdapat furnitur dan dokumen-dokumen bersejarah. Di dekatnya, terdapat patung Giuseppe Panerai yang duduk di meja kerjanya, sambil menulis catatan dan mengangkat kepalanya. Patung tersebut, menurut Maggini, dibuat Musée Grévin, Paris, Perancis.
"Sementara pakaiannya dibuat oleh seorang desainer Italia," tambahnya. Uniknya lagi, rambut pada patung tersebut bukan rambut sintetis, tetapi rambut asli dari Panerai. Selain patung tersebut, pengunjung yang berkunjung pada acara pembukaan museum tersebut juga diberikan oleh-oleh Panerai paspor yang ditanda tangani Panerai CEO Jean-MarcPontroué.
Paspor tersebut mirip dengan paspor Italia yang berwarna bordeaux merah. Namun, dilengkapi dengan Luminor 1312 dial pada sampulnya.
"Sebagai member aktif dari klub kami, mereka dapat mengumpulkan stempel dari 3 destinasi representatif Penarai," tambah Pontroué.
#Growfearless with FIMELA