Fimela.com, Jakarta Tren aksesori memang selalu berubah dengan cepat. Jika dulu hoop earings menjadi tren, kini mulai banyak perempuan yang cenderung menggemari clay earings. Sesuai dengan namanya, anting ini memang terbuat dari polymer clay atau tanah liat.
Keunikanya bukan hanya terletak pada bahan dasar pembuatannya. Tetapi juga bentuk dan beragam kreasi warna-warni yang kian beragam. Namun, tidak seperti anting lainnya, clay earings agak rapuh.
Namanya juga terbuat dari tanah liat, anting-anting ini biasanya tidak terlalu keras, alias masih bisa kamu bengkokkan. Tetapi tentunya tidak lentur sehingga jika tertindih benda, bisa saja anting-antingmu bakal rusak.
Untuk itu, perlu diketahui beberapa cara merawat anting-anting clay ini. Dilansir dari Paper & Stitch Blog dan Summer Theory, berikut beberapa tips merawat clay earings.
What's On Fimela
powered by
Cara Membersihkan
Anting-anting yang terbuat dari polymer clay biasanya tidak akan pudar warnanya. Selain itu, tidak akan rusak meski terkena air. Namun sayang, kalau kamu kerap menggunakan makeup, nodanya bisa saja menempel pada anting-antingmu. Karena itu, kamu harus rajin membersihkannya.
Caranya dengan menggosok area anting yang terkena noda dengan kain berbahan halus dan lembut. Kamu juga boleh menggunakan sikat gigi halus untuk menghapus noda yang agak sulit hilang.
Jangan Direndam Air
Meski tahan air, namun jangan gunakan anting ini pada saat kamu berenang. Karena biar bagaimana pun, anting yang terbuat dari tanah liat ini juga akan basah jika direndam dengan air.
Parfum dan Deodorant
Akan ada stain pada anting kalau kamu menggunakan parfum dan deodorant. Karena itu, pakailah anting setelah kamu menggunakan parfum di area leher dan sekitar. Tunggu hingga kering, baru pakai anting.
Mudah Tergores
Pada saat menyimpan, usakan masukkan kedua anting clay di dalam kantong kain kecil yang halus. Sehingga tidak akan terkena anting atau barang tajam lainnya, karena mudah tergores.
#Growfearless with FIMELA