Batam Resmi Jadi Pusat Teknologi Kesehatan Berbasis Digital di Asia Tenggara

Meita Fajriana diperbarui 31 Jul 2019, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat berbagai bidang bersatu dan membentuk kerja sama dalam pelayanan kesehatan tentunya akan memberikan solusi bagi masyarakat. Hal ini yang tengah dilakukan para pejabat dari Batam, Pemerintah Indonesia, dan dClinic untuk menciptakan pusat pelayanan kesehatan berteknologi tinggi yang terbaik di Asia Tenggara.

Mereka berkumpul untuk menandatangani proyek Blockchain terbesar untuk wilayah Asia Tenggara. Proyek Blockchain senilai USD 140 juta akan sangat mempengaruhi Layanan Kesehatan, terutama bagi penyedia layanan dan konsumen yang tentunya semakin baik. Batam dipilih sebagai destinasi kesehatan yang mudah diakses dari segala penjuru dalam dan luar negeri.

Rumah Sakit BP Batam, BP Batam dan dClinic telah secara resmi menandatangani kontrak untuk menjalankan sejumlah proyek di Batam, Indonesia. Hal ini mencakup peresmian Batam Medical Blockchain, meningkatkan Private Healthcare Blockchain dClinic yang akan diselenggarakan di Pusat Data BP Batam yang telah diperbarui.

Sebagai bagian dari proyek-proyek di atas, dClinic dan BP Batam juga akan terlibat dalam kemitraan untuk memberikan program layanan kesehatan dan Vitalitas dCLinic di sejumlah retret di sekitar Batam. Tujuan utamanya adalah untuk menyalurkan teknologi kesehatan ini ke seluruh Batam dan tentunya Indonesia. 

Batam merupakan tempat yang tepat sebagai "Centre of Excellence" untuk Blockchain dan khususnya untuk kemajuan layanan Teknologi Medis. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk menciptakan Zona Ekonomi Medis dan Digital di Batam. 

 

2 dari 3 halaman

Pelayanan kesehatan berbasis digital dan terpusat

“Bekerja sama dengan dClinic kami bertujuan untuk memperkenalkan BMB ke Batam dan ke seluruh Indonesia. Kami membantu sistem perawatan kesehatan dan membantu membawa perubahan dalam cara berkomunikasi dan meyakinkan konsumen kami,” kata Sigit Riyarto Direktur RSBP Batam seperti rilis yang diterima Fimela, Rabu (31/7). 

“Indonesia cukup mampu dan matang untuk mengejar posisinya sebagai pusat dari keunggulan Blockchain di wilayah ini serta untuk membawa kepemimpinan dan inovasi digital ke seluruh dunia. Perjanjian ini merupakan langkah besar menuju rencana kami untuk membuka kesempatan bagi Batam dan Indonesia dalam proyek investasi bersama di Blockchain,” kata Edi Pambudi Wakil Kementerian Keuangan dan Neraca Pembayaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.  

 

Pusat pelayanan kesehatan digital di Batam. (Foto: Dok. dClinic)
3 dari 3 halaman

Solusi kesehatan yang "pintar" untuk masyarakat

Di seluruh dunia, para pemangku kepentingan layanan kesehatan mencari cara-cara inovatif, hemat biaya untuk memberikan perawatan kesehatan "pintar" yang berpusat pada pasien, baik di dalam maupun di luar rumah sakit. Masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dan eksponensial data untuk membuat keputusan yang tepat.

Kerjasama dan proyek inovasi ini dilakukan untuk menunjukkan manfaat yang jelas dari Blockchain bagi Kesehatan. Tidak hanya berhenti di Batam, ketika proyek ini berjalan dengan baik tidak menutup kemungkinan dapat disebarkan ke kota lain di Indonesia.

#GrowFearless with Fimela