Fimela.com, Jakarta Sosok penyanyi yang satu ini belakangan menjadi perbincangan hangat di social media. Siapa lagi kalau bukan seniman, penyanyi, mantan pengamen dan idola para remaja patah hati, Didi Kempot.
Bagaimana tidak, dari ratusan lagu yang sudah diciptakannya sebagian besar bertemakan kisah-kisah melankolis tentang cinta. Karena itu para penggemar Didi menamakan diri mereka sebagai Sadboys dan Sadgirls.
What's On Fimela
powered by
Di tangan Didi Kempot patah hati dirayakan dengan dua hal yang cukup ironis, yakni dengan berjoget sembari memendam rasa sakit. Anggota badan boleh bergerak menikmati musik, tapi hati rasanya disatyat-sayat dengan lirik ciptaan sang maestro.
Tidak ada salahnya buat kamu yang belum terlalu familiar untuk mencoba menyelami karya sang Godfather of broken heart. Setidaknya mulailah dari ketiga lagu andalan Didi Kempot berikut ini.
Sewu Kuto
Sewu Kuto merupakan salah satu lagu legendaris ciptaan Didi Kempot. Sewu Kuto berarti seribu kota, menceritakan rasa rindu kepada dia yang pernah jadi yang tercinta.
Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan sak kedeping moto
Kanggo tombo kangen jroning dodo
Terjemahan:
Kalau kau sudah hidup bahagia, aku rela. Hanya satu yang kuinginkan, aku ingin bertemu.
Meski hanya sekejap mata, sebagai penawar rindu di dalam dada.
Stasiun Balapan
Lagu ini mungkin jadi yang pertama terlintas ketika mendengar nama Didi Kempot. Di lagu Stasiun Balapan Didi Kempot menceritakan rasa sakit ditinggal kekasih yang berjanji akan kembali.
Janji Lungo Mung Sedelo
Malah Tanpo Kirim Warto
Lali Opo Pancen Nglali
Yen Eling Mbok Enggal Bali
Terjemahan:
Katanya cuma pergi sebentar, tapi kau malah tak mengirim kabar.
Kamu lupa atau pura-pura lupa, kalau kau ingat aku cepatlah kembali.
Terminal Tirtonadi
Satu lagi ciri khas lagu Didi Kempot selain tema patah hati adalah seringkali menggunakan nama tempat. Termasuk lagu Terminal Tirtonadi, yang juga terletak di Solo.
Menariknya tema lirik yang ditulis juga cukup mirip dengan Stasiun Balapan. Begini petikan liriknya.
Rasane ngitung nganti lali
Wis pirang taun anggonku ngenteni
Ngenteni sliramu
Neng kene tak tunggu
Nganti saelingmu
Terjemahan:
Rasanya aku menghitung sampai lupa, menunggumu.
Di sini aku menunggumu sampai kamu mengingatku lagi.