Fimela.com, Jakarta Nama Manohara Odelia Pinot sempat menjadi bahan pemberitaan nasional setelah masalah rumah tangganya bersama Tengku Muhammad Fakhry Petra, putera ke-3 Sultan Kelantan, Malaysia terkuak ke publik.
Ketika itu Manohara yang setelah pernikahan diberikan gelar Cik Puan Temenggong dan menjadi anggota dari keluarga kerajaan Kelantan ogah kembali ke Malaysia karena merasa mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari suaminya.
What's On Fimela
powered by
Dalam urusan pribadi, Manohara juga pernah menjalin kasih dengan beberapa pengusaha muda seperti Ardi Bakrie, suami Nia Ramadhani saat ini, lalu Ryan Haryanto (pebalap muda asal Singapura) juga Amiel Mohede, pengusaha muda asal Indonesia.
Setelah kembali ke Indonesia, Manohara menekuni kariernya di bidang entertainment. Jarang tampil di layar televisi, Manohara sepertinya lebih senang dijepret kamera atau menjadi model. Seperti yang ditangkap dari beberapa unggahannya di media sosial miliknya.
Bahkan dalam beberapa foto tampak dirinya terlihat terlalu menampakkan keelokan postur tubuhnya. Manohara yang dibalut dengan busana ketat nan seksi dalam banyak foto yang diunggahnya.
Foto Seksi
Memiliki postur tubuh menawan nan aduhai dimanfaatkan dengan baik oleh Manohara Odelia Pinot. Ia pun senantiasa tampil dengan cantik dalam setiap pemotretan.
Terjun ke Politik
Partai Nasdem dilirik untuk menjadi tunggangannya demi melenggang ke Senayan. Namun, keinginan Manohara untuk menjadi anggota legislatif ini urung terjadi karena hanya meraih 6.865 suara di dapil Jatim I (Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo).
Aktivis Binatang
Manohara sering terlibat dalam aksi kemanusiaan dan juga penyelamatan binatang. Seperti ketika dirinya ikut dalam penyelamatan 'topeng monyet' dan kemudian melepaskannya ke habitat aslinya. Ia juga mengkritisi hewan seperti lumba-lumba yang dipertontonkan dalam sirkus.
Aktivis Lingkungan
Dalam unggahannya di laman Instagramnya, Manohara juga melayangkan kekritisannya terhadap kondisi lingkungan yang semakin tak bersahabat. Semisal pembuangan sampah ke laut yang akhirnya membahayakan habitat laut, juga seperti pembangunan Proyek PLTA Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang disebut mengancam lingkungan sekitar.