Fimela.com, Jakarta Kelly Tandiono memiliki ketertarikan yang cukup besar terhadap dunia olahraga. Bahkan olahraga yang digelutinya pun cukup ekstrem dan membutuhkan ketahanan fisik yang prima, yaitu triathlon. Tak sekedar untuk menjaga kesehatan, dalam beberapa tahun belakangan Kelly pun mengaku rajin mengikuti beberapa kompetisi.
"Kalau misalnya untuk mengikuti kompetisi sendiri, mungkin the last 4 or 5 years olahraga triathlon," ungkap Kelly Tandiono di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Perempuan 32 tahun itu pun mengungkap dampak positif yang ia rasakan selama menjalani olahraga tersebut. Disamping membuat tubuhnya tetap prima untuk menjalani aktifitas yang cukup padat, Kelly Tandiono pun mengaku olahraga triathlon cukup membangun mentalnya.
"Sebenernya kalo dampaknya sendiri karena memang jadwal saya pun suka padat dan karena olahraga jadi nggak gampang sakit. Dan juga kita secara fisik dan mental itu prepare untuk menghadapi apapun di depan," paparnya kemudian.
Meski demikian, tak dipungkiri Kelly, ia pun kerap mengalami cedera saat menjalani olahraga yang memadukan antara lari, bersepeda, dan berenang itu. Terakhir hal itu terjadi saat dirinya mengikuti sebuah lomba di Korea dalam kondisi yang tak cukup prima.
Beruntung Kelly tak pernah merasakan cedera yang cukup serius yang memaksanya harus beristirahat cukup panjang.
"Kalau cedera sendiri sebenernya nggak pernah sih sampai fatal itu. Terakhir mungkin pas aku di Korea waktu marathon pernah pas lari udah cedera. Yang aku lakukan adalah aku makan painkiller sampai 4 pas lari karena udah nggak tahan sih. Setelah itu pas selesai kompetisi biru-biru bener-bener merahnya tuh kayak pendarahan di dalem. Jadi dua mingguan recover, tapi nggak apa-apa, seru sih," pungkas Kelly Tandiono.