Fimela.com, Jakarta Selama ini kita mungkin sering menyalahkan kantor sebagai sumber stres. Rumah diyakini sebagai tempat yang selalu bisa memberi ketenangan dan kenyamanan. Tapi ada sebuah penelitian menarik yang menyebutkan bahwa perempuan justru lebih bahagia di kantor daripada di rumah. Wah, bagaimana bisa begitu, ya?
Perempuan justru tidak gampang stres saat berada di kantor daripada di rumah. Dikutip dari timesofindia.indiatimes.com, dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Penn State University, para peneliti menganalisis kadar kortisol (hormon stres) pada 122 partisipan selama sepekan penuh dan meminta mereka untuk mengukur suasana hati mereka pada waktu berbeda sepanjang hari. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa orang lebih sedikit stres saat berada di kantor daripada di rumah.
Ketika subjek tersebut digali lebih dalam, para peneliti menyebutkan bahwa perempuan cenderung lebih bahagia di tempat kerja dan pria cenderung lebih bahagia di rumah. Hasil penelitian tersebut konsisten pada latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda. Kira-kira faktor apa yang memengaruhi hasil tersebut?
What's On Fimela
powered by
Kepuasan Kerja
Para peneliti mengungkapkan bahwa kepuasan kerja adalah kunci utamanya. Perempuan umumnya akan keluar dari pekerjaan yang tidak mereka sukai dan memilih pekerjaan yang membuat mereka lebih bahagia. Sedangkan pria umumnya bertahan dalam pekerjaan yang tak memuaskan dan menjadikan rumah sebagai tempat untuk melepas stresnya.
Ada yang menarik lagi dari hasil penelitian tersebut. Penelitian tersebut menemukan bahwa ibu yang bekerja lebih sedikit stres daripada perempuan yang tak memiliki anak. Alasannya, menurut para peneliti, adalah memiliki anak membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres saat berada di rumah.
Para pakar berpendapat bahwa berada di kantor bisa memberi jeda dari kesibukan di rumah dengan berbagai pekerjaan rumah tangga dan merawat anggota keluarga. Melakukan banyak hal sekaligus (multitasking) di rumah bisa meningkatkan kadar stres. Sementara saat di kantor, kita bisa lebih mudah berkonsentrasi hanya pada pekerjaan dan di kantor.
Hasil penelitian ini tak bisa dijadikan patokan untuk semua kondisi karena sampel yang digunakan kecil. Penelitian tersebut tidak melibatkan orang-orang lajang yang tak memiliki tanggung jawab besar di rumah, yang kemungkinan besar tidak gampang stres juga saat berada di rumah daripada di kantor. Selain itu, penelitian tersebut juga tak menyoroti pembagian pekerjaan di rumah antara suami istri dan kaitannya pada tingkat stres.
Kalau berdasarkan pengalaman Sahabat Fimela sendiri bagaimana? Merasa lebih gampang stres di kantor atau di rumah? Atau mungkin sama-sama merasa nyaman berada di keduanya?
#GrowFearless with FIMELA