Fimela.com, Jakarta Junk food merupakan makanan yang memiliki cita rasa lezat dan menggugah selera. Anak-anak pun sangat menyukai makanan ini. Tapi tahukah Mom, konsumsi junk food bisa meningkatkan risiko pubertas dini pada anak.
Pubertas dini merupakan perubahan anak menjadi dewasa (pubertas) di usia lebih awal dari yang seharusnya. Anak perempuan dikatakan mengalami pubertas dini jika ia mengalami perubahan ini sebelum usia 8 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki, pubertas dini terjadi sebelum usia anak 9 tahun.
Melansir dari laman liputan6.com, pubertas dini bisa sangat berisiko terjadi pada anak yang sering konsumsi junk food. Aditya Suryansyah, seorang dokter spesialis anaj membenarkan jika ada pubertas dini ada kaitannya dengan kondisi junk food.
Pubertas Dini Karena Junk Food
"Junk food disebutkan menyebabkan pubertas dini pada anak. Ini karena junk food mengandung hormon tertentu yang merespon pematangan di dalam tubuh," ungkap dr, Aditya.
Penelitian yang dilakukan para ahli dan dipublikasikan dengan judul Correlation between Nutrition and Early Puberty in Girls Living in Jeddah, Saudi Arabia di Women's Health pada tahun 2014 menemukan jika konsumsi daging ayam, daging sapi, kentang goreng dan makanan cepat saji sejenisnya bisa meningkatkan pubertas dini. Adanya zat tertentu pada makanan itu yang memengaruhi pertumbuhan hormon tertentu di tubuh penyebab tubuh jadi lebih dewasa sebelum waktunya.
Adapun tanda dari anak yang mengalami pubertas dini antara lain adalah tumbuhnya bulu halus di bagian tertentu tubuh, pembesaran testis (anak laki-laki), pembesaran payudara (anak perempuan), perubahan suara, menstruasi (anak perempuan), munculnya jerawat, bau badan seperti orang dewasa, dan tinggi badan bertambah secara cepat.
Agar anak tidak berisiko pada pubertas dini, sebaiknya orangtua memberikan anak nutrisi yang cukup setiap harinya. Ajak anak konsumsi sayur dan buah lebih banyak serta batasi konsumsi junk food. Semoga informasi ini bermanfaat ya Mom.
#GrowFearless with FIMELA