Benci Pekerjaannya tapi Tak Mau Resign, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Endah Wijayanti diperbarui 04 Jul 2019, 12:22 WIB

ringkasan

  • Tidak Tahu Awal Mula Munculnya Rasa Benci Itu
  • Merasa Belum Kompeten
  • Tidak Mendapat Dukungan

Fimela.com, Jakarta Saat kita sudah tak lagi menikmati pekerjaan kita, salah satu saran yang sering kita terima adalah resign atau keluar dari pekerjaan tersebut. Tapi seringkali hal itu tak bisa langsung kita lakukan. Kita memang merasa membenci pekerjaan ini, ingin resign tapi masih ragu-ragu.

Alasan di balik perasaan ragu yang muncul ini bisa karena berbagai hal dan faktor. Berbagai situasi dan kondisi bisa mendasari keraguan yang muncul untuk resign padahal sudah sangat tak nyaman dengan pekerjaan yang dilakoni. Seperti karena hal-hal berikut ini.

1. Tidak Tahu Awal Mula Munculnya Rasa Benci Itu

Intinya kita masih bingung. Kita nggak tahu awal mula rasa benci pada pekerjaan ini muncul karena alasan apa. Masih meraba-raba penyebab munculnya rasa tidak nyaman yang makin menghantui kita dalam bekerja. Sehingga membuat kita belum yakin sepenuhnya bahwa resign adalah keputusan terbaik, sebab siapa tahu akar masalahnya masih bisa diselesaikan. Tapi ya gitu masih bingung juga akar masalahnya apa.

2. Tidak Mendapat Dukungan

Setiap kali curhat ke orang terdekat soal pekerjaan yang makin lama makin kita benci, kita tak pernah mendapat dukungan untuk resign. Yang sering kita dengar adalah harus lebih banyak bersyukur dan bertahan saja. Merasa tak mendapat dukungan untuk resign, kita pun akhirnya memilih bertahan meski sebenarnya tersiksa dalam pekerjaan yang kita tekuni.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

3. Merasa Belum Kompeten

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/@ambarsimpang

Rasanya masih jalan di tempat. Belum memiliki prestasi atau pencapaian besar di pekerjaan yang digeluti sekarang. Belum merasa benar-benar kompeten sehingga merasa masih perlu belajar lebih banyak di pekerjaan yang ada saat ini, meski untuk bertahan harus bisa mengalahkan rasa benci terhadap pekerjaan itu sendiri. Dalam kondisi yang cukup dilematis ini, mau resign pun masih ragu.

4. Belum Punya Rencana Cadangan

Masih ada keraguan, nanti setelah resign mau ngapain? Belum ada pekerjaan baru yang bisa langsung digeluti. Mau mengambil risiko mencoba hal baru pun belum berani. Masih belum punya rencana cadangan apapun. Sehingga lebih memilih bertahan pada pekerjaan yang dibenci untuk sementara waktu sembari memastikan punya rencana yang lebih matang bila benar-benar akan resign nanti.

Semua keputusan dan pilihan kembali pada diri kita masing-masing. Dalam berkarier dan bekerja memang terkadang kita akan dihadapkan pada situasi yang membingungkan. Semoga dari setiap masalah dan tantangan yang kita hadapi, kita selalu bisa menemukan jalan keluar terbaiknya, ya.

#GrowFearless with FIMELA