Fimela.com, Jakarta Banyak perempuan yang merasa dirinya kurang percaya diri dengan penampilannya. Menurut data hasil survey Merz Aesthetics APAC Consumer Study: ‘Discovering The Truth About Beauty and Self-Confidence’ menunjukkan bahwa kepercayaan diri masyarakat di wilayah Asia pasifik masih rendah.
Survey tersebut juga menemukan bahwa perempuan dan laki-laki Asia Pasifik sungkan atau sulit memuji penampilan diri sendiri. Survey konsumer ini dilaksanakan oleh Merz Aesthetics bekerja sama dengan with Frost & Sullivan di 11 negara Asia Pasifik (Australia, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam) dan melibatkan 3.210 responden wanita dan laki-laki berusia 21 hingga 55 tahun.
Selain itu, dari data Merz Aesthetics 2018 APAC Consumer Study: ‘Discovering The Truth About Beauty and Self-Confidence’ juga menemukan sejumah temuan penting, diantaranya :
• 50% dari responden yang kurang percaya diri merasa sungkan menilai diri sendiri sebagai pribadi yang cantik atau tampan karena sejumlah faktor eksternal seperti adanya nilai kebudayaan tertentu dan standar kecantikan yang dibuat oleh masyarakat.
• 60% responden terbuka terhadap perawatan estetika medis yang bersifat non-invasif atau minimum-invasif untuk meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri mereka.
• 90% responden yang terbuka terhadap perawatan estetika medis untuk meningkatkan dan menjaga penampilan diri menyatakan bahwa upaya-upaya tersebut dapat meningkat kepercayaan diri dan daya tarik.
Merz Aesthetics Serendipity JourneyTM (MASJ)
Melihat data-data tersebut, Merz Aesthetics, pemimpin global dalam bidang estetika medis, mengadakan kampanye ‘Merz Aesthetics Serendipity JourneyTM (MASJ)'.
Country Manager Merz Indonesia, Ricardo Manaloto menjelaskan kampanye ini untuk mengajak para perempuan menemukan, menerima, dan menampilkan jati dirinya.
Kampanye ini telah menghadirkan kisah-kisah pribadi dari 11 tokoh wanita inspiratif yang disebut sebagai MASJ Squad dan berasal dari 11 negara Asia Pasifik, termasuk dari Indonesia. MASJ Squad tersebut terdiri dari YouTuber, aktris, penulis, pengusaha, dan bintang acara televisi.
"Kampanye ini juga diharapkan dapat mengajak para wanita untuk berani memulai percakapan yang membahas stigma terkait perawatan estetika medis dengan cara mengubah pola pikir masyarakat bahwa perawatan tersebut sama saja seperti kiat-kiat lain untuk mempercantik diri seperti menggunakan makeup, menata rambut, memilih gaya busana tertentu, dan berolahraga," paparnya dalam siaran pers.
Jakarta Aesthetic Clinic dan Miracle Clinic mengaungkan dan memperkuat kampanye ini melalui kehadiran dari para squad mereka yang terdiri dari para wanita insipiratif dengan keunikannya masing- masing.
Pertumbuhan industri estetika di Indonesia
Sebenarnya, President Director of Miracle Aesthetic Clinic Group, dr. Lanny Juniarti, Dipl.AAAM mengatakan, pertumbuhan industri estetika di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyak orang yang mendatangi klinik kecantikan untuk bisa tampil maksimal.
Dengan adanya kemajuan teknologi dalam dunia kecantikan, perawatan estetika telah berevolusi dengan prosedur-prosedur yang semakin canggih, produk yang berkualitas dan ahli-ahli yang berkompeten yang memungkinkan seseorang merawat wajah dan tubuhnya baik dengan perawatan injectable maupun non injectable serta perawatan estetika non-bedah.
Perkembangan teknologi tersebut semakin memungkinkan banyak teknik yang dapat dilakukan untuk mengubah penampilan wanita menjadi lebih cantik sesuai dengan apa yang mereka harapkan. "Dengan begitu, para wanita dapat menemukan versi terbaik dari kecantikan dirinya, sehingga dapat menampilkan harmonisasi dari setiap elemen wajahnya, sesuai dengan karakter kecantikan pribadinya masing-masing," tutupnya.
#Growfearless with FIMELA