Kandungan Alami dalam Produk Skincare Ternyata Tidak Selalu Baik

Annissa Wulan diperbarui 29 Jun 2019, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sering menemui label bertuliskan label kandungan alami pada produk skincare? Sebenarnya untuk memberikan label tersebut, ada aturan tertentu yang harus diikuti oleh perusahaan.

Sayangnya, saat ini banyak produk menggunakan klaim label kandungan alami sebagai strategi pemasaran yang tidak selalu akurat. Ada kalanya kimia justru dapat meningkatkan kinerja kandungan alami suatu produk skincare.

Bicara tentang kandungan produk skincare, banyak orang mulai beralih dari sintetis ke alami untuk menghindari alergi dan iritasi. Menariknya, produk skincare dengan sertifikat Ecocert harus mengandung 95 sampai 99% bahan alami atau organik, seperti dilansir dari huffpost.com, Sabtu (29/6/2019).

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tidak semua produk skincare dengan kandungan alami itu baik bagi kulit

Ilustrasi skincare/copyright shutterstock

Sayangnya, beberapa kandungan yang banyak seharusnya benar-benar alami, justru dibuat secara sintesis, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin K, dan vitamin E yang memang harus digunakan dalam keadaan stabil. Untuk masalah kulit yang lebih akut, seperti jerawat, garis halus, dan hiperpigmentasi, hasil terbaik bisa kamu dapatkan jika menggabungkan ekstrak tumbuhan atau bahan alami dengan bahan aktif yang bersih. Sekarang kamu tidak perlu takut lagi dengan label kandungan alami dalam produk skincare.

3 dari 3 halaman

Saksikan video menarik setelah ini

#GrowFearless with FIMELA