Meskipun demikian, Glenn Fredly bersama KAMI Musik Indonesia mengambil langkah konkret setelah keputusan tersebut bulat. Mereka ingin membuat aturan baku terhadap tata kelola industri musik Indonesia. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Sekarang udah bukan bicara soal tolak dan revisi lagi, tapi ini bicara tentang jalan baru untuk membenahi tata kelola industri musik, atau ekosistem industri musik Indonesia," ungkap Glenn Fredly usai diskusi di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019). (Daniel Kampua/Fimela.com)
Menurut Glenn, meskipun RUU permusikan telah resmi dicabut, namun siapapun yang peduli terhadap industri musik Indonesia harus berani bersuara. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Yang menjadi sangat penting banget, artinya bukan RUU begitu sudah dicabut, permasalahannya selesai. Ini mendorong semua yang memiliki kepedulian yang besar terhadap masa depan industri musik Indonesia ini memang harus berperan aktif," tambahnya. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Bulan November 2019 mendatang, Glenn bersama musisi lainnya bakal mengadakan konferensi musik Indonesia di Bandung, Jawa Barat. Ia juga berharap sikap aktif para musisi untuk ikut serta merancang segala hal yang harus dibenahi. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Yang kita butuhkan sekarang adalah duduk bersama untuk bisa menggerakan semangat yang tadinya penolakan RUU Permusikan ini bisa berlanjut kepada pembenahan tata kelola industri musik di Indonesia," katanya. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Menurut Glenn Fredly, ada beberapa hal yang harus ditekankan, 12 poin hasil Konferensi Musik Indonesia di Ambon ditambah usulan Presiden tentang 3 poin yang harus dibenahi agar menjadi sebuah aturan industri permusikan yang menyejahterakan para pelakunya.
(Daniel Kampua/Fimela.com)