Ulasan: Novel Strange the Dreamer (Strange si Pemimpi) - Laini Taylor

Endah Wijayanti diperbarui 25 Jun 2019, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Judul: Strange the Dreamer (Strange si Pemimpi)

Penulis: Laini Taylor

Alih bahasa: Reita Ariyanti

Proofreader: Nadhira Yasmine

Editor: Bayu Anangga

Desain sampul: Sukutangan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Mimpi memilih sang pemimpi, bukan sebaliknya.

Sejak usianya lima tahun Lazlo Strange terobsesi dengan kisah Weep, kota yang hilang. Ketika kesempatan untuk mencari kota itu muncul di hadapannya, Lazlo memutuskan langsung menyambarnya sebelum dia kehilangan mimpi itu selamanya.

Apa sebenarnya yang menimpa kota Weep dua ratus tahun lalu hingga memutus kota tersebut dari dunia luar?

Jawabannya ada di Weep, beserta banyak misteri lain––termasuk sosok dewi berkulit biru yang muncul dalam mimpi Lazlo. Bagaimana bisa Lazlo memimpikan wanita itu sebelum dia tahu wanita itu ada? Jika semua dewa sudah mati, kenapa wanita itu tampak sangatnyata?

Selamat datang di Weep!

***

Terlahir berbeda dan hidup sebagai seorang yatim piatu jelas tidak mudah bagi Lazlo Strange. Meski dikucilkan, Lazlo masih beruntung bisa mendengar banyak cerita menakjubkan dari Bruder Cyrus. Setidaknya cerita-cerita yang ia dengar itu bisa menghibur dirinya. Salah satunya adalah mengenai misteri kota terselubung yang namanya terhapus tapi dijuluki Weep. Lazlo meyakini ada pengaruh sihir pada misteri hilangnya kota tersebut.

Beranjak dewasa, Lazlo menemukan dunianya sendiri dalam buku-buku sampai akhirnya dia pun diangkat menjadi seorang pustakawan di Perpustakaan Agung. Julukan Strange si Pemimpi pun muncul karena kecintaan Lazlo pada dunia buku dan imajinasi yang mewarnai hari-harinya. Dalam kesehariannya karena obsesinya terhadap kota Weep, Lazlo mengumpulkan banyak info dan referensi mengenai kota tersebut dan menulisnya dalam bentuk buku. Siapa sangka buku yang ia tulis itu kemudian menarik perhatian Thyon Nero, seorang alkemis tersohor dengan rahasia yang secara kebetulan diketahui oleh Lazlo.

Pada suatu hari Lazlo heran kenapa bukunya mengenai kota Weep sangat diinginkan Thyon. Rupanya ada tamu dari kota Weep yang datang untuk menemui para cendekiawan. Kota Weep sendiri terkenal dengan para alkemisnya yang bisa membuat emas. Jelas Thyon ingin terpilih dan bisa bergabung dengan Tizerkane. Mendengar kedatangan para tamu dari kota Weep, Lazlo pun ingin ikut seleksi untuk bergabung tapi statusnya sebagai pustakawan menjadi penghalangnya. Namun, Lazlo tak patah arang. Dia mengumpulkan keberaniannya untuk secara terang-terangan ingin bergabung. Statusnya sebagai seorang pustakawan atau penjaga buku ternyata menjadi nilai lebih sebab seorang penjaga buku dianggap sebagai penjaga kearifan. Sementara di kota Weep sendiri, semua universitas dan perpustakaan sudah hancur sejak 200 tahun lalu.

Lalu, kenapa para cendekiawan dicari untuk dibawa ke kota Weep? Misteri ini sempat membuat Lazlo bertanya-tanya. Bahkan ia menggunakan imajinasinya untuk menerka apa yang sedang dan akan dilakukannya bersama rombongan di kota Weep. Ada banyak orang hebat yang bergabung. Selain Thyon, ada orang-orang terpilih yang merupakan pakar dan cendekiawan hebat di bidangnya masing-masing.

 

2 dari 3 halaman

Keluarlah, Strange. Hirup udara, lihat berbagai hal. Seorang lelaki seharusnya memiliki keriput di sisi mata akibat menatap cakrawala, bukan hanya gara-gara membaca di bawah cahaya redup. (hlm. 23)

Strange the Dreamer./Copyright Endah

Siapa sangka kota terselebung yang sebelumnya hanya jadi bagian dari dongeng yang didengar Lazlo ternyata nyata dan sungguh ada. Bahkan kota tersebut membutuhkan pertolongan.

Ada keterlibatan dewa, serafim, monster, dan arwah dalam misteri kota Weep. Yang tak kalah misteriusnya adalah sosok-sosok yang disebut benih dewa. Ada kejadian di masa lalu yang begitu kelam dan meninggalkan kehampaan serta duka yang mendalam. Membaca kisah Lazlo kita seperti diajak mengikuti lorong panjang cerita yang penuh petualangan. Satu per satu misteri terkuak. Kehadiran Sarai yang misterius tapi juga memikat membuat hidup Lazlo dalam mimpi-mimpinya tak lagi sama.

 

 

3 dari 3 halaman

Ada orang yang terlahir untuk melakukan hal-hal besar, dan yang lainnya untuk membantu orang besar melakukan hal-hal besar. Itu sama sekali bukan hal hina. (hlm. 71)

Sosok Lazlo sendiri ternyata memiliki misterinya sendiri. Benar-benar bikin takjub sekaligus terkejut ketika mengetahui plot twist yang ada di dalam novel ini. Kita pun dibawa ke dunia mimpi yang menghanyutkan. Setiap karakternya pun memiliki daya tariknya masing-masing. Ada kisah yang mengharukan dalam diri masing-masing karakternya. Luka, cinta, hingga dendam bercampur jadi satu dan menciptakan sensasi yang tak terlupakan.

Semesta tak berbatas, dan cinta memiliki logikanya sendiri. (hlm. 403)

Membaca Strange the Dreamer menghadirkan kesan yang begitu dalam. Bahkan akhir ceritanya membuat kita tercengang. Lebih dari sekadar penuh misteri, novel ini juga memberi banyak arti dan pemahaman soal pencarian jati diri. 

#GrowFearless with FIMELA