Fimela.com, Jakarta Di tengah perkembangan dunia medis yang pesat, pengobatan dengan cara-cara alami masih jadi primadona di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah akupunktur yang sudah digunakan sejak beberapa ribu tahun yang lalu untuk mengobati berbagai penyakit.
Dari terapi tradisional, konsepnya pun berkembang menjadi Akupunktur Medik berdasarkan kaidah kedokteran konvensional. Tertarik menjajal akupunktur untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakitmu? Pahami dulu beberapa hal berikut ini.
Bedanya dengan Akupunktur Biasa
Mendengar kata akupunktur, kebanyakan akan langsung membayangkan jarum-jarum yang ditusukkan ke tubuh. Ternyata, tujuannya bukan hanya memperbaiki gangguan fungsi tubuh, tapi juga meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyembuhkan diri sendiri. Bagi para dokter, mekanisme kerja terapi tersebut dijelaskan lewat konsep Akupunktur Medik yang berkembang pesat.
Cara Kerja
Siapa pun mungkin bakal bergidik ngeri saat membayangkan banyak jarum yang ditusukkan ke kulit, bahkan tidak jarang disertai pemanasan dan perangsangan menggunakan listrik. Tapi metode ini dipandang efektif karena mampu memicu sistem saraf melepaskan zat-zat kimia dalam otot, sumsum tulang belakang, dan otak.
Senyawa kimia ini yang nantinya menyebabkan perubahan, baik pada sistem organ dan hormon-hormon yang mempengaruhi kerja tubuh. Keseimbangan energi dan biokomiawi ini yang dipercaya mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
Luasnya Area Penggunaan Akupunktur
Ada berbagai gangguan kesehatan yang bisa diatasi dengan menggunakan metode akupunktur. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan terapi dengan media jarum ini dapat diberikan pada penderita gangguan pernafasan seperti asma, sinusitis, dan flu. Begitu juga yang mengalami gangguan pencernaan mulai dari sakit maag, sembelit, dan diare hingga gangguan sistemik dan fungsional seperti hipertensi, diabetes, kegemukan, alergi, mual dan muntah pada kehamilan, dan penurunan stamina.
Terapi akupunktur juga cukup populer sebagai pengobatan alami pada gangguan sistem reproduksi seperti nyeri haid dan gangguan kesuburan. Bukan hanya itu saja, gangguan fisik yang berkaitan dengan ketegangan dan stres emosional, misalnya sulit tidur, bisa dibantu dengan terapi asal Tiongkok ini.
Efek Samping
Terapi akupunktur sangat aman selama dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dan menggunakan jarum akupunktur yang steril dan sekali pakai untuk menjaga sterilitas. Agar pengobatan berjalan efektif, ikuti jadwal terapi yang dibuat sesuai dengan penyakitnya.
Biasanya pada gangguan kesehatan yang baru saja dialami hanya membutuhkan satu seri terapi yang terdiri dari 10-12 kali kunjungan. Penanganan berbeda diberikan pada penyakit yang cukup berat karena butuh beberapa seri terapi. Efek samping usai melakukan akupunktur pun berbeda-beda, mulai dari nyeri sesaat, sedikit perdarahan, dan kebiruan di bawah kulit yang bakal hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Kini kian banyak klinik atau praktisi kesehatan yang menawarkan terapi akupunktur. Tapi jangan sampai salah pilih dokter yang berkualitas dan memahami Akupunktur Medik, seperti dr. Martin Ganda, Sp. Ak yang membuka praktek di RS EMC Tangerang setiap Rabu (16.00 - 18.00 WIB) dan Jumat (17.00 - 19.00 WIB). Klik di sini untuk mencari tahu info selengkapnya.
Tidak ada salahnya mempertimbangkan akupunktur sebagai alternatif pengobatan alami untuk mengatasi gangguan kesehatan yang diderita. Selamat mencoba!
(adv/eth)