Fimela.com, Jakarta Indonesia memiliki sumber daya dan budaya yang mengagumkan. Untuk mengapresiasi karya pengrajin lokal, IKEA Indonesia kembali menghadirkan Teras Indonesia yang merupakan pameran produk unggulan dan kerajinan kreatif karya UKM tanah air di toko IKEA Alam Sutera. Pameran UKM Teras Indonesia senantiasa menghadirkan ragam kerajinan unggulan favorit yang kreatif, menarik, dan selalu mengedepankan tema budaya Indonesia.
Pameran produk UKM di Teras Indonesia merupakan upaya IKEA untuk senantiasa mendukung UKM Indonesia sehingga mereka dapat memperkenalkan karya kreatif dan produk unggulan mereka kepada pengunjung toko furnitur asal Swedia ini.
Berlokasi di area pintu masuk toko IKEA Alam Sutera, pameran ‘Teras Indonesia’ ini diselenggarakan pada tanggal 14 – 16 Juni 2019, dengan mengangkat tiga UKM binaan YDBA yang diikuti oleh Danish Wardrobe, Delio Craft dan Tizania Jumputan.
‘Teras Indonesia’ merupakan kerjasama antara IKEA Indonesia dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) guna mendorong dan memperkenalkan konsumen terhadap produksi kerajinan UKM yang berpartisipasi.
Dalam kerjasama ini, IKEA menyediakan tempat khusus bagi sejumlah UKM binaan YDBA. Teras Indonesia digunakan untuk melakukan kegiatan pameran ataupun berjualan pada akhir pekan.
Sebelum menampilkan produk-produknya di IKEA Alam Sutera, tim Interior Designer IKEA memberikan pengetahuan tentang praktik-praktik terbaik bagi UKM yang berpartisipasi mengenai cara memamerkan produk sehingga dapat terus bermanfaat pada pameran-pameran berikutnya di tempat lain.
“Ini merupakan pameran Teras Indonesia dimana produk pada pameran tersebut juga dapat dibeli oleh pengunjung IKEA. Kesempatan ini dapat menjadi tujuan unik berbelanja di IKEA Alam Sutera selama libur akhir pekan," kata Eliza Fazia Country Marketing Manager IKEA Indonesia seperti rilis yang diterima Fimela, Rabu (19/6).
Akhir pekan tanggal 14 – 16 Juni 2019 ini, IKEA mengajak masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk datang ke toko IKEA Alam Sutera dan mengunjungi Teras Indonesia yang menampilkan pameran produk unggulan khas Indonesia karya kreatif UKM berikut ini:
1. Danish Wardrobe
Berawal dari kegemaran mengumpulkan bahan kain khas tradisional Indonesia, terutama kain batik, menjadi inspirasi Sely R. Virina untuk membuat bahan kain tersebut menjadi busana siap pakai. Inspirasi tersebut mendapat tanggapan positif dan disukai oleh para sahabat dekat.
Pada akhir tahun 2013, bersama dengan 2 sahabatnya, Sely memberanikan diri membuat label busana dengan desian unik dan mengikut trend. Namun sayang, usaha tersebut tidak berjalan lancar dan hanya bertahan 3 tahun.
Pengalaman adalah guru terbaik dan Sely tidak patah semangat untuk kembali mencoba mendirikan label sendiri. Mengawali tahun 2018, Sely memulai produksi pakaian wanita dengan label 'Danish Wardrobe' yang diambil dari nama tengah anak semata wayangnya.
Dengan mengusung tema 'Simple, Chic & Elegant', koleksi Danish Wardrobe mengunakan bahan kain yang nyaman dan berkualitas, model desain yang universal dan mudah dipadu-padan dan hanya tersedia dengan edisi terbatas.
Delio Craft
2. Delio Craft
Delio Craft and Galery didirikan oleh Laily Yana W pada tahun 2007. Pada saat itu produk yang dipasarkan Delio Craft berupa furnitur antik dan produk dekorasi rumah. Beberapa tahun kemudian, Delio Craft merambah ke bisnis craft dan dimulai dengan membuat produk dengan menggunakan bahan daur ulang berupa perca.
Delio Craft aktif mengikuti kegiatan pameran seperti pameran Inacraft, Adiwastra dan bazar yang diadakan Kedutaan Amerika dan Kedutaan Inggris. Setiap tahun Delio Craft juga memproduksi hampers dan parcel khusus Lebaran dengan tema yang berbeda setiap tahunnya.
Tizania Jumputan
3. Tizania Jumputan
UKM Tizania Jumputan didirikan pertengahan tahun 2014 di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, oleh ibu Wiraty Ristyastuti. Awalnya kegiatan ini hanya untuk mengisi waktu luang ibu rumah tangga. Lambat laun ditekuni menjadi usaha dan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya.
Tujuan pertama membuat kain jumputan adalah keinginan sang pemilik untuk menambah khasanah wastra Indonesia yang mempunyai ciri khas sendiri. Di awal produksi masih belum banyak konsumen yang mengenal khas kain tersebut.
Masing-masing disebut jumputan Palembang, Sasirangan atau jumputan Solo. Akhirnya dengan berjalannya waktu, ciri khas motif dan warna dapat ditemukan. Dua tahun terakhir, Tizania Jumputan menggunakan warna alam yang ramah lingkungan.
Untuk lebih memperkenalkan produk ke kalangan luas, pada tahun 2016, Tizania Jumputan mengikuti lomba souvenir khas Jogjakarta dengan membuat karya jumputan kombinasi batik, dan meraih juara harapan I. Pada tahun 2018, Tizania Jumputan berhasil meraih Juara 1 saat mengikuti lomba Innovating Jogja.
Di tahun 2019, Tizania Jumputan mengikuti lomba Selendang Nusantara yang diselenggarakan oleh Adiwastra, dengan mengangkat tema ‘Panorama Samudra‘ yang menceritakan tentang kekayaan laut Indonesia, berhasil mendapat Juara 1.
#GrowFearless with Fimela