Fimela.com, Jakarta Modest fashion kini tak lagi identik dengan busana bagi perempuan berhijab. Sebab sesuai definisi modest fashion sebagai cara berpakaian yang sopan (bagi hijaber-sesuai norma agama), busana tersebut bisa dipakai siapa saja.
Modest fashion juga dipilih menjadi konsep salah seorang mahasiswi the Management Development Institute of Singapore (MDIS) Graduate Fashion Show 2019 sebagai bagian dari pameran acara kelulusan awal Mei lalu. Dalam acara bertema Singularitas, Ili Binte Norazip mempersembahkan karya yang terinspirasi dari masjid di Iran yang bertajuk Fractals.
Pemakaian material faux leather dalam rancangan modest fashion-nya menjadi highlight yang menarik. Seperti wide-leg trousers serta kemeja dengan drama pada kerah dan bahu dan membuat Ili Binte Norazip menjadi Pemenang the Best Academic Award dalam Graduate Fashion Show 2019.
Ia berharap bisa membuka percapakan tentang konsep kesopanan dan kurangnya representasi perempuan muslim dalam fast fashion. Ia juga menantang stereotip dan menunjukkan berbagai kesempatan pada modest fashion.
"Saya harap koleksi ini dapat berkontribusi untuk membuat lebih banyak orang berpikir tentang inklusivitas dan keragaman yang lebih besar dalam fashion," ujar Ili Binte Norazip.
What's On Fimela
powered by
Koleksi 'Shakti'
Fashion sadar sosial juga dikreasikan oleh 9 desainer muda lainnya yang memiliki sebuah pesan. Para lulusan fashion MDIS pun tak segak menabrak aturan untuk menciptakan fashion dengan pesan sosial.
Seperti koleksi "Shakti" yang merupakan sebuah representasi energi fenimin ketuhanan dalam agama Hindu. Konsep yang mendasari Meghna Sharma dalam mendesain koleksi busananya.
Perempuan berkewarganegaraan India yang tumbuh di Indonesia ini menginginkan agar busana rancangannya mampu menyampaikan pesan pemberdayaan perempuan dalam budaya yang penuh dengan masalah ketidaksetaraan gender.
“Karya saya terinspirasi dari wanita yang telah hidup dengan gagah berani dalam masyarakat di mana mereka dikritik dengan keras. Desain ini menekankan pada aspek feminin namun dengan silhouette yang kuat untuk merayakan kebebasan wanita,” timpal Meghna.
The Best Collection
Sementara mahasiswi fashion lainnya Ng Pei Shi Amanda, mendapatkan penghargaan the “Best Collection” karena menunjukkan keunggulan dalam orisinalitas, pengerjaan, dan teknik yang digunakan dengan 'Genesis'. Terinspirasi oleh bentuk seni gua yang paling primitif, lukisan Chauvet di Perancis selatan, karya Amanda adalah interpretasi kontemporer dari cetakan yang dilukis dan dibayangi dalam seni gua Palaeolithic.
Amanda menggabungkan konsep fashion berkelanjutan melalui pelapisan kain dan benang bekas dalam desainnya untuk mencerminkan kehidupan manusia prasejarah yang menggunakan bahan dasar yang mereka lihat atau miliki.
“Karya ini memakan waktu 1 tahun dalam pembuatannya. Tujuan dari desain saya ada dua, yaitu meningkatkan kesadaran fashion berkelanjutan dengan penggunaan bahan bekas yang diberikan ‘nyawa baru’ dan menemukan kedalaman seni sejarah,” ungkap Amanda.
Tiga Penghargaan Lainnya
Tiga penghargaan lainnya juga diumumkan dalam fashion show ini, yaitu “Best Styling Award” yang dimenangkan Phan My Linch, “Special Avant Garde Award” yang dimenangkan Garalde Kate Ashley Rayos, dan “Voters’ Choice Award” yang dimenangkan Phan My Linh.
Mengakhiri Graduate Fashion Show, sebagai perwakilan dari panel juri dan Creative Director of Braun Buffel Mr. Fabio Panzeri menyampaikan ketertarikannya pada 10 karya fashion tersebut.
Menurutnya kreativitas mereka tidak membabi-buta dan mengikuti permintaan pasar. Keberanian seperti itu sangat penting saat melanjutkan perjalanan mereka menjadi perancang busana profesional.
"Kami percaya banyak yang akan menikmati dan mengikuti desain dan inspiratif yang mereka hasilkan dan kami berharap berharap mereka melanjutkan untuk mengembangkan potensi besar yang telah mereka tunjukkan hari ini,” ujar Mr. Fabio.
Sepuluh desainer di MDIS Graduate Fashion Show 2019 tersebut menjalani kurikulum kursus 100 persen berdasarkan pada praktik project dan studio. Dipimpin dan dibimbing oleh pengajar fakultas yang berpengalaman, mereka mendapatkan pijakan mereka pada fashion design melalui bidang pembelajaran yang relevan dengan industri.