Jika Tak Niat Datang Bukber, Lebih Baik Jujur daripada Menyusahkan

Endah Wijayanti diperbarui 22 Mei 2019, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Selama bulan Ramadan, biasanya undangan acara bukber atau buka bersama berdatangan silih berganti. Bukber dengan teman sekolah, teman kuliah, atau dengan teman-teman kantor. Momen bukber memang bisa jadi momen yang menyenangkan, hitung-hitung sambil menyambung kembali tali silaturahmi. Tapi paling nyebelin kalau menghadapi orang yang bilangnya sudah mau datang bukber tapi mendadak membatalkan janji karena alasan yang mengada-ada.

Ketika acara bukber dibuat dengan mengundang banyak orang, biasanya kita butuh tempat khusus untuk mengadakannya. Harus membuat reservasi dulu di kafe atau restoran. Cuma masalahnya ketika sudah banyak yang janji bakal datang tapi saat waktu berbuka tiba tak ada yang nongol, kan kasihan yang sudah datang. Kalau memang tidak ada niat untuk datang ikut bukber, lebih baik memang jujur saja dari awal, iya kan?

Jangan Sampai Menyusahkan Orang Lain dengan Sikap Plin-plan Kita

Benar memang kadang ada hal-hal mendadak yang kadang tak bisa dihindari. Apabila situasinya seperti itu, ya masih bisa dimaklumi. Tapi kalau alasan membatalkan janji dilakukan sudah sangat terlambat dengan alasan yang tak masuk akal, itu hanya akan menyusahkan orang lain. Atau jika memang kita terpaksa membatalkan janji bukber atas hal yang di luar kendali kita, setidaknya kita juga perlu menunjukkan niat kita untuk bertanggung jawab.

Jangan Sampai Acara Bukber Malah Merusak Silaturahmi

Acara bukber biasanya diadakan sekaligus sebagai ajang reuni. Kalau kita malah seneenaknya membatalkan janji bukber, khawatirnya kita hanya akan merusak silaturahmi. Sedih banget kan kalau acara yang tadinya dibuat dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi malah berakhir dengan saling menyakiti?

 

2 dari 3 halaman

Lebih Baik Jujur daripada Cuma Janji Palsu yang Manis di Mulut

Ilustrasi./ Sumber: iStockphoto

Iya sih kadang karena merasa tak enak dengan teman-teman lain, kita menyanggupi untuk datang ke acara bukber meski dalam hati sebenarnya tidak ada niat untuk datang di hari H. Kalau seperti ini, bersikap jujur akan jauh lebih dimengerti dan dimaklumi. Janji palsu yang cuma manis di mulut cuma hanya akan menyakiti perasaan banyak orang.

Kita Sebenarnya Bisa Kok untuk Saling Memahami Satu Sama Lain

Bila kita bisa berpikir lebih terbuka, kita bisa kok saling memahami satu sama lain. Jika memang ada yang bilang tidak bisa ikut bukber karena suatu keperluan, ya maklumi saja. Selama disampaikan dari awal baik-baik dengan jujur, pasti bisa dipahami dengan baik. Asal nggak cuma iya-iya aja tapi ternyata malah nggak nongol, itu malah cuma bikin sakit hati saja.

Sahabat Fimela di sini apakah ada yang punya pengalaman terkait bukber yang kurang menyenangkan? Apa yang bakal kita lakukan kalau ada teman yang bilangnya janji untuk datang bukber tapi pada hari H malah mendadak batal tanpa alasan jelas?

3 dari 3 halaman

Simak Video di Bawah Ini

#GrowFearless with FIMELA