Fimela.com, Jakarta Dari Ibnu Abbas r,a, Rasulullah SAW bersabda, “Para perempuan penghuni surga setelah Maryam adalah Fatimah binti Muhammad, Siti Khadijah binti Khuwalid dan Siti Asiah istri Fir’aun.” (HR. Ahmad).
Ya, perempuan-perempuan di atas telah dijanjikan surga oleh Allah SWT. Kebaikan, kemuliaan, keimanan dan perjuangan perempuan-perempuan di ataslah yang membuat mereka dijanjikan surga di akhirat nanti. Dan salah satu perempuan yang dijanjikan serta dijamin surga adalah Siti Khadijah binti Khuwalid. Siapa beliau, apa keistimewaannya sehingga dijamin surga?
Tentang Siti Khadijah Binti Khuwalid
Khadijah tak lain tak bukan merupakan istri pertama Rasulullah SAW. Perempuan ini merupakan perempuan yang lahir di tengah-tengah keluarga Khuwalid suku Quraisy pada tahun 68 Sebelum Hijrah atau bertepatan dengan tahun 555 Masehi. Khadijah lahir di tengah-tengah keluarga terpandang dan bergelimang harta. Meski begitu, ia memiliki sikap dan sifat yang mulia. Khadijah juga memiliki julukan sebagai Ath-Thahirah atau yang mampu menjaga kesuciannya.
Dari tahun ke tahun, Khadijah tumbuh menjadi perempuan mulia dan terpandang. Di zamannya, ia bahkan telah menjadi pedagang atau saudagar kaya yang sangat dihormati. Khadijah merupakan perempuan dengan ide cemerlang dan cerdas. Kecerdasannya inilah yang membuatnya dikenal sebagai perempuan karir yang memiliki masa depan cemerlang.
Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah pernah menikah dengan pria bernama Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi. Selang beberapa lama, Abu Halah meninggal dunia dengan meninggalkan dua anak dan harta benda melimpah untuk Khadijah. Dari peninggalan sang suami serta orangtuanya, Khadijah terus mengembangkan bisnisnya dengan kejujuran serta kebaikan. Saat beliau menjadi janda, banyak pinangan yang datang kepadanya. Hingga takdir Allah membawanya untuk menikah dengan Nabi Muhammad SAW.
Pernikahan dengan Rasulullah SAW
Sebelum akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Rasulullah SAW, Khadijah menjadi perempuan yang kuat, mandiri dan penuh percaya diri. Ia juga merupakan perempuan pekerja keras yang fokus pada bisnis keluarganya dan mengurus anak-anaknya. Hingga suatu ketika, ia mendengar kabar tentang seorang pemuda bernama Muhammad bin Abdulullah yang memiliki akhlak mulia dan kejujuran luar biasa.
Melansir dari laman islami.co, Khadijah kemudian mengutus asistennya untuk datang kepada Muhammad dan menawarkan pekerjaan untuknya. Muhammad pun bersedia bekerja untuk Khadijah yakni bergadang. Dari sinilah, Khadijah mengetahui dan yakin bahwa Muhammad adalah pemuda mulia dengan kejujuran mengesankan serta akhlak mulia. Ia pun tertarik untuk mengenal Muhammad secara lebih dekat dan menyampaikan hal ini ke Nafisah binti Muniyah sebagai perantaranya.
Tak lama setelah Nafisah mendatangi Muhammad, Muhammad pun mengajukan pinangan ke wali Khadijah yang tak lain pamannya yakni Amr bin Asad. Khadijah kemudian menikah dengan Muhammad dan dari pernikahannya tersebut keduanya dikaruniai 6 anak yakni Qosim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Siti Fatimah.
Kesetiaan dan Kemuliaan Khadijah
Saat menikah dengan Muhammad, usianya telah mencapai 40 tahun sementara Muhammad 25 tahun. Perbedaan usia yang cukup lama dan perbedaan status ekonomi yang terlalu jauh tidak pernah membuatnya merasa lebih unggul dari suami. Khadijah menjadi istri yang sangat setia, penuh hormat dan taat pada suami.
Khadijah juga menaruh kepercayaan penuh pada sang suami. Ia rela mengorbankan harta benda yang ia miliki, tenaga dan waktunya di jalan dakwah bersama Rasulullah SAW. Khadijah selalu mendukung dan menyediakan bekal untuk Rasulullah SAW. Ia juga merupakan perempuan pertama yang memeluk agama Islam. Saat suka maupun duka, Khadijah selalu menunjukkan sikap menyenangkan dan membela Rasulullah SAW.
Saking baik dan mulianya Khadijah, ia menjadi cinta sejati Rasulullah SAW. Rasulullah sangat menyayangi dan mengasihinya. Ahmad dan Thabrani meriwayatkan dari Masruq dari Siri Aisyah r.a: “Hampir Rasulullah tak pernah keluar rumah sehingga menyebut Siti Khadijah dan memujinya. Pada suatu hari Rasulullah menyebutnya dan timbullah kecemburuanku. Pada suatu hari. Lalu aku (Aisyah) berkata pada Rasulullah, “Bukankah dia hanya seorang yang sudah tua dan Allah telah mengganti untuk kakanda orang lebih baik darinya?”
Mendengar hal itu Rasulullah marah dan kemudian bersabda, “Demi Allah, Allah tidak pernah menggantikan yang lebih baik darinya. Dia beriman ketika orang-orang ingkar, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dia membelaku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku, dan aku dikaruniai Allah anak darinya, sementara aku tidak dikaruniai anak dari istri-istriku lain.”
Itulah sedikit tentang Khadijah cinta sejati Rasulullah SAW. Semoga informasi ini bermanfaat. Marhaban ya Ramadan, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.
Simak Juga Video Berikut Ini:
#GrowFearless with FIMELA