Gelar Batik Nusantara 2019, Wadah Lestarikan Kekayaan Budaya Bangsa

Meita Fajriana diperbarui 14 Mei 2019, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Batik merupakan kekayaan busana Nusantara yang telah diakui dunia. Hal ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Untuk tetap melestarikannya hadirlah Yayasan Batik Indonesia.

Organisasi nirlaba yang didirikan pada tanggal 28 oktober 1994 ini merupakan sebuah yayasan yang dibentuk sebagai perwujudan dari persamaan kehendak para pecinta, pengrajin, pengusaha dan pemerhati Batik.

Yayasan Batik Indonesia dijalankan dengan semangat Sumpah Pemuda serta menjadi mitra kerja Pemerintah dalam mengembangkan, melestarikan dan membina pengusaha/perajin Batik Nasional.

Batik, berdasarkan UNESCO, yang secara resmi mengakui keberadaannya sebagai warisan budaya dunia, telah dimasukkan ke dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Ini merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia.

Momentum penetapan tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober 2009. Berbagai upaya dilakukan untuk mempromosikan dan mengembangkan Batik dan aplikasinya di dalam negeri. Salah satunya adalah dengan penyelenggaraan Gelar Batik Nusantara (GBN) yang telah dilaksanakan sejak 1996 oleh Yayasan Batik Indonesia.

Setelah sukses menyelenggarakan pada tahun-tahun sebelumnya, tahun 2019 Gelar Batik Nusantara kembali akan dilaksanakan untuk ke-11 kalinya. GBN 2019 mengusung tema “Lestari Tak Berbatas”, yang memiliki arti bahwa Batik sebagai warisan luhur tidak lagi berkonotasi kuno, sebaliknya Batik mencitrakan kebebasan, kedinamisan, serta keceriaan yang sesuai dengan gaya hidup di masa sekarang.

Batik kini telah menjadi fashion statement bagi banyak orang, dan seiring dengan perubahan jaman, perlu adanya pelestarian dan penyesuaian bagi industrinya untuk tetap dapat bersaing secara global sehingga para perajin Batik harus semakin kreatif dan inovatif dalam menghasilkan mahakarya dengan kekayaan motif yang relevan dan kekinian namun tidak kehilangan nilai-nilai budaya dan tradisional yang terkandung di dalamnya.

 

2 dari 2 halaman

Gelar Batik Nusantara 2019

Gelar Batik Nusantara 2019. (Foto: Dok. Gelar Batik Nusantara 2019)

Meski umumnya Batik merupakan kerajinan asli masyarakat pulau jawa, namun dalam pengembangannya Batik telah merambah ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Pulau Sumatera.

Batik Sumatera memiliki corak dan motif dengan ciri khas yang mewakili budaya daerah masing-masing dan melalui pameran GBN 2019, ragam Batik dari Sumatera akan menjadi highlight utama sehingga dapat diperkenalkan kepada masyarakat.

Sudah menjadi program di setiap pelaksanaannya, digelar Penganugerahan Penghargaan Yayasan Batik Indonesia, yang tahun ini terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu Perajin Batik Berkarya Sepanjang Masa, Pemberi Inspirasi dan Motivasi untuk Pelestarian dan Pengembangan Budaya Membatik, Pembatik Inovatif dan Kriya Pusaka.

Dalam rangka membidik generasi millennial, GBN 2019, bekerjasama dengan bermacam komunitas muda, sekolah desain busana, serta Putra Putri Batik Nusantara, mempersiapkan berbagai program menarik seperti fashion show, talkshow, dialog Batik, workshop membatik, creative corner hingga pertunjukan musik tradisional selama pameran berlangsung.

Pameran ini menargetkan kehadiran pengunjung sebanyak 13.000 orang dan transaksi sebesar Rp. 27,5 Milyar selama 5 hari pelaksanaan. GBN 2019 akan diselenggarakan pada tanggal 8-12 Mei 2019 di Main Lobby dan Assembly Hall, Jakarta Convention Center.

#GrowFearless with FIMELA