Fimela.com, Jakarta Masuk dan menjalani kehidupan sebagai keluarga kerajaan Inggris memang tak mudah, di mana seseorang harus rela meninggalkan kehidupan lamanya dan tunduk pada aturan yang berlaku. Namun, ketentuan tersebut nyatanya tak selalu dipatuhi Meghan Markle, mantan selebriti yang kini jadi istri Pangeran Harry.
Sejak menikah dengan sang pangeran pada 19 Mei 2018 itu, memang kerap kali melanggar aturan kerajaan yang berlaku. Hal tersebut pun baru-baru ini disinggung oleh penulis biografi Pangeran Harry, Angela Levin.
Melansir laman express.co.uk, Meghan disebut telah menjalankan mesin publisitasnya sendiri dan tidak mematuhi Istana sejak masuk ke keluarga Kerajaan Inggris. "Meghan cantik, cerdas, dan ambisius, dan bertekad untuk membuktikan kualitas-kualitas ini kepada dunia, bahkan dengan risiko membuat marah pendiri Istana," ujar Angel.
Lebih lanjut ia megatakan jika sangat mungkin akan ada badai di depan yang akan menghadang Meghan jika terus melanggar aturan yang ditetapkan kerajaan.
"Aku bisa mengatakan bahwa Istana Buckingham, gelisah karena tekad Meghan yang ingin melakukan hal-hal dengan caranya sendiri, (Istana) telah mengambil tindakan tegas untuk mengendalikan kegiatannya," tutur Angela soal tindakan Meghan Markle.
Mengabaikan Nilai-Nilai Kerajaan
Terkait tindakan Meghan, apa yang ia lakukan juga disebut kurang hati-hati dan tak bijaksana dalam bertindak, serta telah mengabaikan nilai-nilai kerajaan yang telah lama ditetapkan.
Lebih lanjut Angela juga menurutkan, tindakan Meghan telah membuatnya kehilangan banyak staf dan parahnya menjadi pemicu perselisihan keluarga.
"12 bulan sejak dia menikah (hal-hal berjalan) jauh dari mudah. Dia tidak dapat mencegah perselisihan keluarga yang lama menjadi berita utama dan telah kehilangan sejumlah staf, termasuk penasihat persnya," tutur Angela.