Memaafkan Membuat Kita Menjadi Pribadi yang Lebih Dewasa Lagi

Endah Wijayanti diperbarui 13 Mei 2019, 10:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya cerita mengenai usaha memaafkan? Baik memaafkan diri sendiri maupun orang lain? Atau mungkin punya pengalaman terkait memaafkan dan dimaafkan? Sebuah maaf kadang bisa memberi perubahan yang besar dalam hidup kita. Sebuah usaha memaafkan pun bisa memberi arti yang begitu dalam bagi kita bahkan bagi orang lain. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Fimela: Sambut Bulan Suci dengan Maaf Tulus dari Hati ini.

***

Oleh: Vivi Andri Syapira - Medan

Di setiap kehidupan manusia tidak semua berjalan mulus, tentu kita pasti memiliki banyak segudang problematika yang tidak hanya berorientasi pada diri sendiri tetapi dengan orang lain juga. Terkadang kita merasa kesal, marah, dan kecewa dengan perlakuan seseorang yang mungkin sikapnya kita anggap kurang baik. Seperti contoh kecilnya saja seperti sahabat yang berkhianat dan kekasih yang selingkuh serta masalah-masalah kecil lainya. Banyak hal yang akhirnya membuat kita berpikir, "Apa mungkin kita bisa memaafkan mereka yang sudah jelas-jelas menyakiti hati kita dan membuat kita terluka? Apa pantas mereka dimaafkan?“

Tetapi setelah ditelusuri lebih jauh lagi memang memaafkan atau memberi maaf jelas bukan hal yang mudah. Karena untuk berdamai dengan diri sendiri saja terkadang kita tidak mampu, lalu bagaimana pula jika ingin berdamai dengan orang yang sudah jelas-jelas menyakiti hati kita dengan segala sikap dan perlakuannya yang kurang baik ke kita, karena memaafkan itu memang bukanlah perkara yang gampang untuk kita. Tapi sadarkah kita, ada banyak mamfaat kebaikan lho dari kita memaafkan. Percayalah akan ada kebahagiaan yang kita dapat setelah kita memaafkan seseorang.

Seperti kisah perjalanan hidupku yang tak semuanya berjalan indah, aku kerap kali merasakan yang namanya kekecewaan. Tidak hanya kecewa pada diri sendiri tapi pada orang lain juga. Yang mungkin orang lain yang kita anggap paling baik tetapi nyatanya tidak seperti apa yang kita kira. Kecewa saja setelah aku tahu sikapnya yang sering menceritakan keburukan-keburukanku yang tidak sewajarnya kepada orang lain. Sehingga orang lain meemberi penilaian tidak baik kepadaku hanya karena mendengar perkataan buruknya tentangku.

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Belajar Memaafkan

Ilustrasi/copyright unsplash.com/Karen Cantu Q

Awalnya aku merasa dia adalah teman yang paling baik dari semua teman yang aku kenal nyatanya itu semua berbanding terbalik, dia tega menceritakan keburukan-keburukanku dengan orang lain. Aku sangat kecewa dan tidak menyangka mengapa semua ini harus terjadi padahal aku sudah sangat mempercayai dia untuk bisa menjaga segudang rahasia yang aku punya. Namun aku harus belajar memaafkan meskipun memaafkannya itu bukanlah suatu hal yang mudah, berkali-kali aku mencoba untuk tidak sedikitpun mengingat apa yang sudah dia lakukan kepadaku, aku mencoba memaafkan atas apa yang dia perbuat kepadaku. Karena aku percaya dengan memaafkan orang lain saja kita sudah memahami apa itu hakikat dari sebuah kesalahan itu sendiri serta hakikat manusia yang hidup di dunia ini. Bahwa segala yang ada di dunia itu jauh dari kata sempurna dan termasuk lah manusia yang memang digariskan tidak sempurna. Karena manusia pasti sering melakukan kesalahan dalam hidupnya, baik disengaja maupun tidak.

3 dari 4 halaman

Butuh Keberanian untuk Memaafkan

Ilustrasi/copyright unsplash.com/@kapnoodels

Dari kisahku aku belajar bahwa memaafkan itu hanya diperuntukkan untuk orang yang memiliki sebuah keberanian. Keberanian untuk membuka hati pada orang yang sudah melukai perasaannya dan berani menerima risiko kecewa kembali ketika suatu saat nanti orang itu melakukan kesaalahan yang sama kembali. Namun, di balik itu memberi maaf adalah tanda bahwa kita punya keberanian bahwa kita juga pernah melakukan yang namanya kesalahan baik itu pada masalalu maupun pada masa depan. Dan dengan memaafkan kita juga bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi, di titik seperti ini kita belajar menjadi seorang manusia yang bersikap matang dan dapat melihat sudut pandang dari berbagai kacamata dan belajar mengurai rasa sedih, kecewa, kesal dari atas apa yang orang lain perbuat ke kita.

Nah, jadi buat kalian yang punya cerita yang tidak menyenangkan. Yuk mari memaafkan, lupakan saja hal yang lalu mari kita sambut hal yang baru. Jadikan kisahmu itu kenangan dan sebagai pembelajaran dalam hidupmu. Percayalah akan banyak datang kebaikan setelah kamu memaafkan. Yuk mari menjalankan hidup dengan kata ikhlas agar hidupmu pun menjadi lebih indah. Selamat mencoba semoga akan banyak datang kebaikan setelah kamu memaafkan.

4 dari 4 halaman

Simak Video di Bawah Ini

#GrowFearless with FIMELA