Fimela.com, Jakarta Bermain game online menjadi pilihan dari beberapa orang untuk menghilangkan stres, tapi tidak dengan para anggota dari Komunitas Kemah Keluarga Indonesia. Sesuai dengan namanya, komunitas yang satu ini mengajak para anggotanya untuk menghabiskan waktu liburan dengan berkemah dan mengeksplorasi alam.
Namanya kemah keluarga, jadi sudahlah pasti yang ikut bukan hanya orangtua atau orang-orang dewasa saja, anak-anak juga bisa dengan bebasnya mengikuti setiap kegiatan yang dihadirkan oleh Komunitas Kemah Keluarga Indonesia. “Kami adalah komunitas tempat berkumpulnya keluarga Indonesia yang dulunya suka ikut berbagai kegiatan alam, seperti naik gunung,” jelas founder dari Kemah Keluarga Indonesia (K3i), Chepy kepada Fimela.com.
Awalnya Chepy sendiri memang suka naik gunung, tapi hobinya tersebut harus ia kesampingkan setelah menikah. Dan ternyata banyak orang yang bernasib sama dengan Chepy. Dari situ Chepy yang suka kangen bermain dengan alam pun mendapatkan ide untuk mengadakan kegiatan berkemah bersama teman-temannya.
What's On Fimela
powered by
“Kita mulai camping dari 2015 dan dari situ mulai berkembang hingga sekarang ini. Awalnya para peserta camping hanya berasal dari Jabodetabek, tapi lama-lama meluas. Komunitas kita juga ada cabangnya, ada di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan masih banyak lagi,” ungkap Chepy.
Karena camping yang dibuat ramah untuk anak, setiap kali mengadakan kegiatan Komunitas Kemah Keluarga Indonesia pasti membuat permainan seru yang bisa diikuti oleh para anak dan juga orangtua. Tak hanya membangun tenda, nantinya juga ada sharing session, talkshow, story telling, dan parenting.
“Bukan hanya eksplorasi alam, tapi kegiatan yang diadakan juga bertujuan untuk lebih mendekatkan orangtua ke anak-anaknya,” tambah Chepy. Bukan hanya itu, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari berkemah bersama keluarga. “Intinya bisa jadi liburan alternatif. Liburan di alam bebas dengan udara yang segar. Para orangtua juga bisa melatih anak-anak mereka lebih mandiri.”
Lalu bagaimana dengan minat keluarga Indonesia terhadap kegiatan berkemah? Chepy menerangkan bahwa kini banyak orangtua yang tertarik untuk mengikuti camping. Tidaklah heran kalau Chepy bersama teman-temannya di Komunitas Kemah Keluarga Indonesia berhasil masuk rekor MURI ketika pada 10 Desember 2016 sampai 12 Desember 2016 berhasil mengadakan kegiatan kemah yang diikuti oleh 530 keluarga dengan total 2.019 orang peserta.
Mengajak Anak Camping Bukanlah Hal yang Susah
Mungkin banyak orangtua yang akan langsung menolak ajakan untuk pergi camping bersama anak. Banyak yang berpikir kalau camping bukanlah hal yang aman buat anak-anak, dan ada yang beranggapan kalau camping bersama anak akan jadi dua kali lipat lebih ribet dibandingkan dengan camping bersama teman-teman.
Namun Chepy menegaskan kalau camping bersama anak adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. “Yang terpenting adalah persiapannya. Misal kalau mengajak anak di bawah 5 tahun atau balita, maka sudah pasti yang harus diperhatikan adalah pakaian hangat, perlengkapan tidur dan obat-obatan,” jelas Chepy.
“Kita sebagai panitian pun harus menyiapkan P3K dan memilih lokasi kamar mandi yang baik, sumber air bagus. Tempat camping juga harus dekat dengan rumah sakit atau balai pengobatan,” tambah Chepy. Intinya camping dengan anak atau camping bersama anak, persiapannya memang tetap harus matang.
Hampir empat tahun berdiri Chepy mengaku banyak manfaat yang ia dapat dari mengikuti kegiatan Komunitas Kemah Keluarga Indonesia. “Banyak yang sudah tergabung bilang kalau anak mereka yang tadinya pemalu, kini lebih mudah untuk bergaul. Dan saat camping anak-anak pun fokus mengikuti kegiatan atau bermain dengan teman-temannya dibandingkan dengan gadget mereka,” pungkas Chepy.