Fimela.com, Jakarta Karena haus dan lapar saat puasa, kita jadi gampang marah-marah? Karena nggak bisa ngopi di pagi hari atau siang hari karena puasa, kita jadi sangat sensitif dan gampang tersinggung? Mungkin selama ini kita berpikir kalau puasa jadi penyebab kita gampang marah. Tapi pernah nggak menyadari kalau kadang itu hanya masalah persepsi saja?
Oke, memang tidak semua orang memiliki kemampuan mengendalikan diri yang sempurna saat sedang puasa. Adakalanya emosi kita susah dikendalikan karena berbagai faktor dan penyebab. Bahkan perubahan pola makan juga bisa kita jadikan alasan perubahan emosi yang meledak-ledak.
Untuk Bisa Sabar Memang Perlu Latihan
Saat puasa bulan Ramadan, kita mungkin akan terus memperhatikan jam dan menghitung waktu berapa lagi sampai akhirnya berbuka. Seperti yang dilansir dari productivemuslim.com, sabar bukan kemampuan untuk menunggu tapi kemampuan kita dalam bersikap saat menunggu. Meski pada awalnya kita gampang merasa marah karena lapar, tapi begitu sudah terlatih kita akan lebih mudah mengendalikan diri.
Kita Selalu Punya Kendali Atas Emosi Kita
Rasa takut, cemas, panik, dan marah, apapun yang kita rasakan semua itu bukan masalah selama kita bisa menyadarinya. Maksudnya kita selalu punya kendali dan pilihan dalam mengatur emosi kita. Daripada makin capek dan lapar karena marah, coba melipir dulu dan tenangkan diri agar lebih rileks.
Tak Perlu Menyalahkan Rasa Lapar
"Ini gara-gara aku lapar jadinya gampang marah!" Pernah membuat alasan seperti itu? Hm, coba deh untuk tidak menggunakan alasan itu lagi. Soalanya justru tubuh kita kadang perlu dikondisikan untuk puasa agar bisa istirahat dan membuang racun-racun dalam tubuh. Jadi bila berpuasa sebenarnya baik untuk tubuh, kenapa harus disalahkan dan menjadikannya kambing hitam, ya kan?
Pahami Bahwa Proses Penyesuaian Diri Itu Butuh Waktu
Pada awal puasa di bulan Ramadan dengan adanya perubahan pola makan, sistem dalam tubuh kita butuh waktu untuk menyesuaikan. Proses penyesuaian ini yang kadang membuat kita agak cranky. Gampang marah dan emosi. Tapi kita selalu punya pilihan untuk menerima proses itu atau malah menghambat prosesnya.
Biar pahala dan berkah puasanya nggak berkurang, yuk latihan sabar lagi. Kita sama-sama berproses menjadi pribadi yang lebih baik dan semoga bulan Ramadan kali ini kita bisa mendapat lebih banyak kebaikan.
Simak Video di Bawah Ini
#GrowFearless with FIMELA