Fimela.com, Jakarta Secara umum depresi akan terjadi pada orang dewasa. Namun nyatanya, tidak sedikit anak-anak yang juga mengalami depresi di usianya yang masih sangat belia. Anak yang terlalu tertekan dengan pola asuh orangtua, tuntutan lebih dari orangtua dan hal lain di sekitarnya bisa membuat anak stres hingga depresi berat.
Melansir dari laman parents.com, seiring dengan tumbuh kembangnya anak cenderung memiliki suasana hati yang berubah-ubah. Dalam satu waktu mereka bisa sangat bahagia kemudian berubah sangat sedih. Ketika anak mengalami kesedihan mendalam, berpikir secara berlebihan dan merasa sangat cemas, ini akan membuat anak rentan depresi. Anak yang depresi sendiri bisa ditunjukkan dengan beberapa gejala.
Berikut gejala depresi yang sering terjadi ke anak namun jarang disadari orangtua.
Gejala Depresi Pada Anak
- Anak yang mengalami depresi akan lebih mudah tersinggung bahkan mengamuk.
- Ia sering merasa sedih dan hampa bahkan lebih memilih menyendiri dibandingkan bermain dengan teman-temannya atau sekedar ngobrol dengan orangtuanya.
- Nafsu makan menurun drastis karena ia menganggap semua makanan tidak enak. Tapi, tidak menutup kemungkinan nafsu makannya akan naik secara drastis dengan alasan makan bisa membuatnya lebih tenang.
- Anak yang dilanda depresi akan kesulitan tidur.
- Kesulitan berpikir secara kritis dan konsentrasi pada hal-hal yang ada di depannya atau di sekitarnya.
- Anak yang depresi akan menunjukkan gejala lemas, kurang bersemangat dan lebih suka bermalas-malasan atau tiduran di kamar.
- Anak yang mengalami depresi berat bisa saja sangat membenci dirinya sendiri hingga mencoba mengakhiri hidup atau mencelakai dirinya sendiri.
- Tidak sedikit anak yang mengalami depresi mengalami kegelisahan hebat, melakukan sesuatu yang tak penting, suka mondar-mandir tak jelas dan membuat komentar sinis terhadap dirinya sendiri.
Itulah beberapa gejala depresi pada anak yang bisa kita lihat dengan mudah. Gejala lain dari depresi anak adalah ia kehilangan minat serta ketertarikannya pada kegiatan atau aktivitas yang sangat ia sukai. Jika mendapati anak dengan gejala-gejala di atas, jangan segan untuk mengajaknya berbicara. Bila gejala ini sudah sangat parah, tak ada salahnya untuk segera mengonsultasikan kondisi anak dengan ahlinya.