Fimela.com, Jakarta Judul: Sebulan di Negeri Manga
Penulis: Hikmat Darmawan
Desain Grafis: Whir Graphicemotion
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Pada suatu pagi di bulan Juli 2010, Hikmat Darmawan tiba di bandara Narita, Tokyo, dan memulai sebuah petualangan visual sepuluh bulan di negeri manga itu. Keberadaan Hikmat di Jepang adalah bagian dari program Asian Public Intellectual (API) Nippon Foundation untuk meneliti “globalisasi subkultur manga”. Ia datang sebagai seorang asing yang menatap dari dekat subkultur manga di tingkat jalanan di Jepang dan perlahan merasakan pesonanya. Sejak itu ia merasa Jepang adalah rumah kedua baginya.
Buku ini adalah catatan serba-serbi hidup di Jepang dari sudut pandang budaya visual selama sebulan pertama Hikmat memulai penelitiannya. Ia mondar-mandir Kyoto-Hiroshima, mampir di Pulau Miyajima, dan blusukan di sudut-sudut kota Tokyo, baik yang tercantum maupun yang tak tercantum dalam daftar destinasi wisata otaku dari seluruh dunia. Plus, sebuah update, perjalanan seminggu ke Tokyo pada 2017, mengulang blusukan Tokyo dan semakin merasakan bahwa memang Tokyo adalah rumah keduanya yang ganjil namun selalu ngangeni.
SHIBUYA! HARAJUKU! AKIHABARA! SHINJUKU! ODAIBA! MAIKO! TOTORO! YAMANOTE LINE! NAKANO BROADWAY! OSAMU TEZUKA!
Begitu banyak ledakan visual dalam keseharian hidup di Jepang!
***
"Dalam kanji, 'manga' terdiri dari dua karakter kanji: man dan ga. Karakter man berarti: (1) menyebar, atau mencakup permukaan besar, (2) lama dan berkelanjutan, (3) ceracau, longgar, iseng, atau tak ada pekerjaan, atau santai, (4) kelayapan, atau melakukan sesuatu tanpa kesadaran.
Sementara karakter ga melambangkan: petak sawah, garis pembatas, pembagian, atau menciptakan sebuah perbatasan, atau membagi suatu area menjadi beberapa area lebih kecil.
...
Pengertian 'manga' dalam tulisan hiragana, menekankan pada aspek humor dan tak selalu bernada politik atau subversif. Ozaki Hideki (1972) menulis 'manga' dengan menggunakan hiragana adalah 'penafsiran alam semesta... melalui humor."
What's On Fimela
powered by
Negeri Manga
Kalau membahas soal Jepang, hal pertama apa yang terlintas di pikiran kita? Secara umum, budaya pop Jepang selalu menjadi bahasan yang tak pernah usang. Selalu saja ada hal menarik di dalamnya, salah satunya adalah tentang manga.
Hikmat Darmawan mendapat kesempatan melakukan penelitian selama sembilan bulan di Jepang. Topik penelitiannya adalah mengenai globalisasi subkultur manga. Ketika akhirnya sampai di Jepang, ia pun langsung menyebut negeri ini sebaga negeri manga. Karena kecintaannya pada komik dan komik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya, Jepang telah menjadi negeri impiannya sejak lama.
Dalam buku Sebulan di Negeri Manga, kita akan memahami berbagai hal menarik mengenai manga. Tak hanya pengertiannya tapi juga perkembangannya dari waktu ke waktu. Berbagai tren, fenomena, dan isu yang berkaitan dengan manga juga terangkum di sini. Salah satunya adalah soal otaku. Manga memang jadi bagian gaya hidup masyarakat Jepang, hanya saja otaku dianggap sebagai "kata kotor" bagi kebanyakan orang di Jepang. Ada sebuah kejadian pada tahun 1989 yang membuat citra otaku jadi negatif sejak saat itu. Lalu soal Akihabara yang menjadi "ibukota otaku dunia" ternyata memiliki ceritanya sendiri yang begitu unik.
Kisah Perjalanan Seru
Bagi penggemar atau pecinta manga, buku ini jelas sangat menarik untuk diikuti. Tapi sekalipun kita bukan fans berat manga atau komik Jepang, buku ini tetap seru untuk dibaca karena menyajikan berbagai info seputar Jepang dan dilengkapi dengan berbagai ilustrasi unik. Kisah sebulan menjelajahi berbagai sudut kota di Jepang membuat kita seakan-akan ikut terhanyut dalam perjalanannya.
Menariknya negeri Jepang dengan kota-kotanya yang sangat visual menjadi daya tarik tersendiri. Belum lagi dengan berbagai festival sepanjang musim yang selalu memeriahkan suasana. Tapi ada sisi lain dari Jepang yang cukup mengkhawatirkan. Seperti wabah kodokushi (kematian dalam kesepian yang melanda Jepang) dan kaum kozoku seperti kelompok orang-orang paruh baya yang menjalani hidup sebagai hikkomori (orang-orang yang tak keluar rumah dan berhubungan dengan orang lain sama sekali selama lebih dari enam bulan).
Sebulan di Negeri Manga cocok dibaca oleh siapa saja yang tertarik dengan Jepang. Apalagi bagi para pecinta manga dan budaya pop Jepang, buku ini wajib banget deh dikoleksi.