Fimela.com, Jakarta Aktor Derby Romero semakin memantapkan karir barunya sebagai orang di belakang layar. Setelah bertindak sebagai sutradara di film Mati Anak, pria 28 tahun itu kini memulai langkahnya sebagai produser. Dan, film pertama yang ia produseri adalah film bergenre horor triller berjudul Sekte.
Film produksi Silver Bullet dan Open Door Films itu bercerita tentang Lia (Asmara Abigail) yang hilang ingatan pasca kecelakaan dan terbangun di sebuah rumah besar yang terisolasi dari dunia luar. Ditengah proses pemulihan ingatannya, Lia pun mulai menyadari jika dia berada di tempat yang aneh dan tinggal bersama sebuah komunitas yang terbilang sesat.
Saat menggelar press screening di XXI Epicentrum, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019) malam, Derby Romero mengklaim jika film yang disutradarai oleh William Chandra itu merupakan suguhan berbeda untuk penikmat film horor.
"Kita mau kasih yang fresh dan berbeda. Sebagai generasi muda, ingin memberikan yang berbeda lah dan akhirnya berhasil menemukan konsep formula cerita yang kita pengin," ujar Derby Romero.
Tema Baru
Tema cerita yang mengangkat sebuah sekte sesat pun dianggap Derby merupakan sesuatu yang baru di industri perfilman Indonesia.
"Horor adalah genre yang saya suka dan kenapa saya buat horor thriller film Sekte, karena memang cinta. Gua sudah research, sekte ada juga di Indonesia. Menurut kita sekte sesuatu yang tidak pernah disebut dan diberitakan, tetapi ada. Dan itu menarik untuk diangkat lah (menjadi film)," terang suami Claudia Adinda itu.
Proses Produksi
Proses produksinya sendiri sudah dilakukan sejak dua tahun silam. Sebelum itu, menurut Derby, ia dan William Chandra sudah mulai membangun cerita untuk film Sekte sejak 2015 lalu dengan berbagai riset yang dilakukan.
Selain Derby Romero, ada juga nama aktor muda Rizky Nazar yang bertindak sebagai eksekutif produser. Selain memproduseri, keduanya pun ikut bermain dalam film yang akan tayang mulai 2 Mei 2019 mendatang. Disamping nama-nama yang sudah disebutkan, beberapa pemain muda yang juga ikut terlibat diantaranya Nadira Adnan, Gesata Stella, Trisa Triandesa, Natal Chendana, dan beberapa nama lainnya.