Fimela.com, Jakarta Perjalanan yang lebih aman dan nyaman merupakan komitmen yang semua pelanggan ojek online dambakan. Tak hanya pengemudi yang ramah dan tahu jalan, faktor keamanan ternyata juga selalu ditingkatkan bagi kedua belah pihak.
Seperti yang dilakukan Grab, aplikasi terkemuka di Asia Tenggara ini kini menghadirkan 2 inovasi keamanan terbaru di industri transportasi yang lebih aman dan nyaman.
Grab kini memiliki teknologi penyamaran nomor telepon, Free Call (VoIP) yang memudahkan pengemudi dan penumpang untuk melakukan panggilan antar aplikasi tanpa biaya. Selain bisa lebih berhemat, dengan VoIP ini priasi dan kemanan kedua belah pihak pun akan lebih terjaga.
Fitur keamanan baru yang kedua merupakan fitur verifikasi wajah penumpang. Teknologi ini memberikan fitur pengenalan wajah terdepan, yang menangkap identitas pengguna saat pertaa kali menggunakan aplikasi melalui swafoto (selfie) secara langsung.
Kedua fitur ini diadakan karena banyaknya tren kasusu kriminal yang melibatkan pengguna platform, baik pengemudi maupun penumpang. Sejak diluncurkannya kedua fitur ini di awal tahun 2019, angka tren kasus kriminal menurun 45%.
Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia menjelaskan, keamanan dan keselamatan telah menjadi dasar saat Grab didirikan 7 tahun lalu.
“Grab tidak pernah berkompromi tentang keamanan dan keselamatan. Keamanan telah menjadi dasar saat Grab didirikan 7 tahun yang lalu. Hal ini adalah masalah pertama yang ingin kami pecahkan dalam keamanan transportasi. Kami telah menjadi yang pertama di Asia Tenggara untuk mempelopori inovasi keselamatan seperti fitur seperti Bagikan Tujuan (Share My Ride), Tombol Darurat (SOS Button) dan penyamaran nomor telepon pribadi," katanya.
Hari Kartini dan Pelatihan Bela Diri
Selain diluncurkannya 2 fitur keamanan tersebut, Grab juga mengadakan pelatihan bela diri bagi 100 mitra pengemudi perempuan di Jabodetabek. Pelatihan ini digelar dalam rangka merayakan Hari Kartini 2019.
Pelatihan bela diri dasar juga merupakan kelanjutan dari komitmen Grab untuk mendorong perempuan Indonesia mengejar tujuan pribadi mereka dalam hidup tanpa rasa takut atau enggan.
Tahun lalu, Grab juga telah bekerja sama dengan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk mengembangkan praktik terbaik dalam menangani dan mencegah kekerasan seksual dan membekali mitra pengemudi kami tentang pedoman anti kekerasan seksual.
Untuk mendukung perempuan yang telah menjadi korban kekerasan seksual atau tidak dapat melaporkan secara langsung, Grab juga bekerja sama dengan Yayasan Pulih, sebuah organisasi nirlaba Indonesia yang menyediakan penasihat psikologis dan bantuan sosial bagi para korban kekerasan seksual. Yayasan Pulih telah melatih tim Customer Experience Grab tentang pertolongan pertama psikologis ketika dihadapkan dengan insiden kekerasan seksual. Bersama, Grab dan Yayasan Pulih akan membantu menyediakan layanan konseling untuk mitra pengemudi dan penumpang yang pernah menjadi korban tindak kekerasan seksual.