Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh sehat dan kuat. Program ASI serta kelengkapan nutrisi memang menjadi dua hal yang utama dalam tumbuh kembang anak. Namun, selain kedua hal itu, vaksin atau imunisasi tidak kalah penting. Pasalnya, vaksin akan memberikan kekebalan tubuh pada anak yang akan menjaganya dari penyakit-penyakit berbahaya.
Sayangnya, menurut Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si dari Satuan Tugas Imunisasi, masih banyak orangtua yang menganggap imunisasi mengandung racun dan juga tidak mengetahui jadwal imunisasi.
"Orang ragu untuk mendapatkan imunisasi karena banyak orangtua yang tidak tahu manfaat dan bahayanya penyakit. Juga jarangnya pemberitaan mengenai penyakit-peyakit serta imunsasi dan jadwalnya. Selain itu juga ada hoaks anti vaksin," katanya dalam Konferensi pers dengan tema "Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Tepat untuk Mendukung Indonesia Sehat" pada Senin (22/4/2019) kemarin.
Menurut Soedjatmiko, hoaks beredar karena ada orang yang mengutip informasi dari luar negeri serta publikasi lama. Sehingga, informasi yang diedarkan salah dan belum memberikan informasi-informasi penting terbarukan. Untuk itu, dalam rangka menyambut Pekan Imunisasi Dunia (PID) Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan PT Nestle Indonesia mengimbau para orangtua untuk memberikan imunsasi kepada anak dengan lengkap dan sesuai jadwal.
Alasan Anak Harus Diberikan Imunisasi Lengkap
Imunisasi Dilakukan di Seluruh Negara
Soedjatmiko mengatakan, semua negara di dunia sudah melakukan imunisasi rutin untuk anak bahkan hingga usia lanjut di beberapa negara. Negara-negara seperti Korea Selatan, Malaysia, Jepang, dan lainnya memberikan imunisasi hingga usia 18 tahun.
Para ahli yang meneliti manfaat dan keamanan vaksi di berbagai negara dan organisasi internasional menyatakan imunisasi terbukti aman dan mampu melindungi tubuh dari penyakit-penyakit berbahaya yang spesifik.
Efektif Melindungi Tubuh
Lantas, seberapa efektif vaksin melindungi tubuh dari penyakit berbahaya dan mematikan? Dengan imunisasi lengkap dan teratur, tubuh bayi dan anak, serta remaja dirangsang oleh vaksin membentuk zat kekebalan spesifik dalam kadar yang tinggi sehingga mampu mencegah penularan, wabah, sakit berat, cacat, atau bahkan kematian akibat penyakit-penyakit tertentu.
Akibat Imunisasi Tidak Lengkap
Bayi dan balita yang tidak diimunisasi secara lengkap akan mudah tertular dan terkena wabah penyakit berat. Seperti wabah polio di tahun 2005-2006. Wabah di Sukabumi yang menjalar ke Banten, Lampung, Jawa Timur, dan Jawa Tengah ini menyebabkan 351 balita lumpuh seumur hidup.
Campak dan rubela juga pernah mewabah di Indonesia di tahun 2014-2018 dengan 57 ribu lebih kasus. Sementara wabah difteri di Jawa Timur pada 2005-2012 menyebabkan banyak anak dirawat dirumah sakit dan 94 dari mereka meninggal dunia.
Karena itu, penting sekali untuk melengkapi imunisasi. Jika terlewat, Soedjatmiko menyarankan untuk segera melengkapi untuk membentuk kekebalan dan perlindungan anak yang optimal dari berbagai penyakit berat dan mematikan.