Ulasan: Buku "Traveling Aja Dulu! Jalan-Jalan Gratis ke 35 Negara" - Olivia D.P

Endah Wijayanti diperbarui 22 Apr 2019, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Judul: Traveling Aja Dulu! Jalan-Jalan Gratis ke 35 Negara

Penulis: Olivia Dianina Purba

Editor: Shera Raynardia

Desain sampul: Orkha Creative

Desain isi: Yosefine Pangestuti

Ilustrator: Inke Alverinne

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Olivia telah bepergian ke 35 negara di dunia, hampir seluruhnya didanai. Dalam buku ini, ia akan menceritakan pengalamannya dan tips and trick seru yang bisa dipraktikkan, baik bagi kamu yang newbie maupun expert dalam dunia traveling.

Dalam buku ini kamu akan mendapatkan paket lengkap, yakni:

Alasan-alasan penting untuk traveling Visa, paspor, dan asuransi perjalanan Koper isi minimalis Cara mendapatkan sponsor traveling dan kerja sambil kuliah di luar negeri Menjalin pertemanan di seluruh dunia Berhemat saat traveling Cerita traveling yang inspiratif dan informatif

Jadi, tidak masalah kalau bujetmu terbatas dan bukan terlahir dari keluarga kaya raya, masih ada banyak jalan menuju Roma. Tidak percaya? Kalau begitu, buku ini tepat untukmu!

***

2 dari 3 halaman

Review "Traveling Aja Dulu! Jalan-Jalan Gratis ke 35 Negara"

Persiapan./Copyright Endah

Bisa mengunjungi berbagai negara dan hampir semuanya dibiayai alias gratis? Wah, rasanya hal tersebut menjadi impian dari sebagian besar diri kita. Pasti menyenangkan bisa mengunjungi berbagai tempat, menjelajahi banyak negara, dan mendapatkan berbagai pengalaman baru yang tak akan pernah bisa dilupakan seumur hidup. Hanya saja memang selalu ada usaha dan perjuangan tersendiri untuk bisa keliling dunia.

Olivia Dianina Purba dalam bukunya, Traveling Aja Dulu! Jalan-Jalan Gratis ke 35 Negara membagikan pengalaman menariknya di balik keberhasilan setiap perjalanan yang ia lakukan. "Saya bukan berasal dari keluarga yang berlimpah harta. Dulu, saya juga belum punya cukup modal untuk bisa pelesiran ke luar negeri. Terlebih lagi, orangtua saya memiliki pola pikir yang masih konservatif. Mereka lebih senang melihat saya fokus kuliah, cepat lulus dengan IPK di atas 3, dan segera dapat kerja. Mereka justru tidak terlalu senang kalau melihat saya asyik jalan-jalan yang terkesan sekadar membuang uang dan waktu," tulis Olivia di bab pertama buku ini.

Segalanya bermula dari impian dan tekad besar. Olivia memilih jalur edukasi sebagai kendaraan awal agar bisa traveling ke luar negeri. Kenapa memilih jalur edukasi? Sebab ia meyakini bahwa cara tersebut tidak membutuhkan modal besar dan masih sejalan dengan harapan kedua orangtuanya. Selama menjalani kuliah S1, Olivia mencoba berbagai peluang untuk bisa mendapatkan program beasiswa ke luar negeri. Bahkan ketika menempuh S2 di Australia, ia terus aktif mencari berbagai peluang untuk bisa ke luar negeri melalui banyak cara, seperti menjadi sukarelawan, mengikuti konferensi dan seminar, dan mengikuti kompetisi. Yang lebih membanggakan lagi, Olivia beberapa kali mendapat kesempatan mewakili Indonesia di berbagai forum bergengsi.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Bisa ke Beijing, Kanada, Kamboja, Vietnam, Shanghai, Seol, dan Sillicon Valley sebagai Perwakilan Indonesia

Mewakili Indonesia./Copyright Endah

Berbagai tips juga dibagikan Olivia berkaitan dengan pengalaman traveling-nya. Mulai dari pembuatan visa dan paspor, pentingnya memiliki asuransi perjalanan, tips-tips mencari tiket dan hotel, barang-barang penting yang dibawa selama traveling, dan tips-tips penting mengatur keuangan selama traveling. Semua pengalaman pertamanya ketika traveling di Indonesia, traveling ke luar negeri, hingga pengalaman solo traveling juga ia ceritakan.

Dalam bab Traveling Sambil Kuliah di Luar Negeri, Olivia membagikan cerita dan pengalamannya bisa belajar gratis selama satu semester di Melbourne, belajar ilmu lingkungan di Amerika Serikat, dan melanjutkan jenjang master di ibu kota Australia. Di sini ia membuktikan bahwa dengan terus berprestasi dan usaha mencari peluang, bukan hal mustahil bisa mencari ilmu sekaligus mendapatkan pengalaman baru melakukan perjalanan di negara lain. Pengalamannya meneliti di Kathmandu, Nepal hingga merasakan kuliah di University of Tokyo juga sangat inspiratif. Banyak hal dan info yang sangat membuka wawasan tentang berbagai peluang yang bisa dicoba untuk bisa ke luar negeri melalui jalur edukasi.

Asian International Model United Natiosn, G20 Youth Summit, Asian Youth Forum, Asean Young Professional Program Volunteer Corps, Hult Prize Competition, MIKTA Young Professional Camp, dan Global Entrepreneurship Summit, semua itu adalah acara bergengsi yang pernah diikuti Olivia sebagai perwakilan Indonesia. Wah, keren banget ya! Tak hanya itu saja, Olivia juga membagikan pengalamannya melakukan perjalanan sendiri (solo traveling) selama tiga minggu di Eropa Tengah dan Timur, tiga bulan keliling dunia sendirian, dan tiga minggu mengarungi tujuh negara Eropa. Menjadi solo traveler bukanlah hal yang mustahil bagi seorang perempuan.

Traveling Aja Dulu! bukan hanya merangkum kisah perjalanan Olivia berhasil mengunjungi 35 negara, melainkan juga berbagai tips dan info bermanfaat yang bisa dijadikan referensi untuk mewujudkan impian bisa keliling dunia. Bagi yang baru ingin mulai melakukan perjalanan solo (solo traveling) untuk pertama kalinya, buku ini bakal jadi motivasimu untuk segera mempersiapkan diri sekarang juga.