Fimela.com, Jakarta Musisi Ahmad Dhani baru saja meluncurkan karya terbarunya dalam bentuk album fisik. Dalam album bertajuk Indonesian Song Book Volume 1 itu, pria asal Surabaya itu mengaransemen 15 lagu dari berbagai era di Indonesia dengan nuansa lebih kekinian. Apresiasi dan kritikan pun datang dari sang putra, Abdul Qodir Jaelani.
Menurut Dul, sapaan akrabnya, album Indonesian Song Book Volume 1 memang menjadi tanda jika ayahnya merupakan sosok jenius dalam bermusik. Alasannya, hampir seluruh proses produksinya dilakukan sendiri dan tanpa diketahui oleh banyak orang.
Meski begitu, konsep recycle yang diusung dalam 15 lagu yang ada dialbum menurut Dul mengindikasikan jika sang ayah sudah tak punya gairah lagi dalam bermusik. Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir, Dhani lebih condong terlibat dalam dunia perpolitikan.
"Maaf, saya bukan sombong ya, tapi ayah saya kalau bikin lagu sudah tidak seenak dulu. Pokoknya yang saya lihat ayah saya gairahnya di musik sudah tidak menggebu-gebu gitu, ya sudah bosan mungkin," ucap putra ketiga Ahmad Dhani tersebut di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2019).
Selesai di Musik?
"Jadi mungkin ayah saya lebih ber-passion untuk me-recycle lagu lama Indonesia yang sudah terkenal, dari segi sound di-recycle kembali dengan sound yang milenial namun versi Ahmad Dhani. Jadi mungkin ayah saya lebih berminat me-recycle daripada buat lagu baru," tambahnya kemudian.
Maka dari itu, Dul pun menambahkan, dirinya sangat setuju ketika sang ayah memutuskan untuk lebih fokus ke dunia politik. "Jadi hati ayah saya itu sudah berada di jalur politik, dan sudah selesai di musik," kata Dul.
Siap Jadi Penerus
Lebih lanjut, merespon dari anggapannya jika sang ayah sudah tak memiliki minat yang besar di dunia musik, Dul pun siap menjadi penerusnya. Terbukti, dalam beberapa waktu belakangan, remaja berambut ikal itu sudah merilis beberapa lagu sebagai bentuk keseriusannya untuk mewarisi bakat musik sang ayah.
"Jadi saya rasa itu (bermusik) adalah tugas penerus generasi selanjutnya, mungkin itu saya, Al dan musisi milenial lainnya yang harus membenarkan industri musik Indonesia zaman sekarang. Dan saya rasa yang saya jalani sebagai musisi, saya juga sudah merilis beberapa single," terangnya.