Kartini dan Emansipasi Perempuan untuk Berkarya

Ivana Okta diperbarui 21 Apr 2019, 07:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Bicara soal emansipasi pasti tak bisa dipisahkan dari sosok Kartini. R.A Kartini menggugat perbedaan hak atas pria dan perempuan. Pada saat itu kaum perempuan dibatasi gerak dan kiprahnya. Perempuan tidak bisa mendapatkan pendidikan yang cukup seperti para pria pada masa itu.

Sejak dulu memang perempuan sering kali ditempatkan di posisi belakang. Perempuan tidak boleh melampaui pria. Padahal, perempuan memiliki hak yang sama dengan para pria bahkan untuk menjadi seorang pemimpin.

Perempuan bisa menjadi sosok yang sama baiknya dengan pria jika diberikan kesempatan yang sama. Satu hal yang membedakan pria dan perempuan adalah kodrat. Perempuan kodratnya adalah hamil, melahirkan, dan punya anak. Hal ini saja yang tak bisa dilakukan oleh pria.

2 dari 2 halaman

Hanya kodrat saja yang membedakan perempuan dan pria.

Merayakan Hari Kartini (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Kartini pun berjuang agar perempuan bisa setara. Kartini tidak ingin perempuan selamanya dicap hanya akan berakhir di dapur dan mengurus rumah. Perempuan juga bisa berkarya seperti para pria.

Perjuangan Kartini pun tidak sia-sia. Kini perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan bahkan berkarya. Para perempuan lebih bebas untuk berekspresi.

Sebagai seorang perempuan, kita harus yakin memiliki kemampuan. Dengan percaya diri seperti ini, maka perjuangan Kartini pun tak akan sia-sia dalam menyetarakan hak perempuan dan pria.

Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan Indonesia. Mari selalu berkarya dengan semangat Kartini tanpa melupakan kodrat kita.