Fimela.com, Jakarta Terkait soal pesan beredar melalui aplikasi chat soal penghitungan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di luar negeri, nama Liputan6.com dicatut oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan hoaks.
Berita hoaks tersebut dibuat dalam dua versi. Liputan6.com melaporkan, salah satu berita berisi hasil sementara pencoblosan yang memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Sementara berita lainnya memenangkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dilansir dari Liputan6.com, hasil penghitungan itu disebutkan berasal dari pencoblosan di Saudi Arabia, Yaman, Belgia, Jerman, Uni Emirat Arab, USA, Ukraina, Papua Nugini, Taiwan, Hong Kong dan Korea Selatan.
Padahal, sebagaimana diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), penghitungan suara di luar negeri sama sekali belum dilakukan. Berita hoaks tersebut diedarkan dengan modus mengarang sendiri hasil penghitungan suara di sejumlah TPS, dan menyelipkan link Liputan6.com.
Redaksi Liputan6.com langsung bertindak cepat ketika informasi ini disebarkan melalui chat. Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com, Irna Gustiawati mengecam penyalahgunaan artikel tersebut untuk menyebarkan hoaks. Irna mengatakan Liputan6.com sebagai media selalu menjaga kepercayaan publik dan akan terus berkomitmen menulis berita sesuai fakta dan ikut serta melawan hoaks.
"Liputan6.com sebagai media yang selalu menjaga kepercayaan publik akan berkomit menmenulis berita sesuai fakta dan ikut serta melawan hoaks yang makin marak," kata Irna.
What's On Fimela
powered by
Permintaan Maaf Pemimpin Redaksi Harian Rakyat Kalbar
Terkait masalah ini, beredar pula sebuah capture atas nama Harian Rakyat Kalbar pada tanggal 14 April 2019 yang memuat hasil penghitungan suara tersebut serta menuliskan nama Liputan6.com sebagai sumbernya. Padahal, empat hari sebelumnya (10/4/2019), Liputan6.com sudah membantah dan menegaskan nama Liputan6.com dicatut, melalui berita dan posting-an di berbagai akun media sosial.
Pemimpin redaksi Koran Rakyat Kalbar, Mohamad Iqbal pun meminta maaf kepada redaksi Liputan6.com dan berjanji akan memuat berita ralat di media mereka.
"Mohon maaf atas kesalahan yang terjadi," kata Iqbal melalui pesan singkat. Permintaan maaf pun juga dilakukan melalui surat yang dikirimkan kepada Liputan6.com pada Senin petang (15/4/2019).
“Bersama ini kami memohon maaf kepada Legal Manager Kapanlagi Youniverse (KLY) beserta jajaran atas pemberitaan tersebut. Kami mengakui bahwa berita tersebut tanpa konfirmasi kepada pihak Liputan6.com dan ini merupakan kelalaian kami,”katanya.
Pencatutan nama Liputan6.com dalam berita hoaks tersebut pun juga disayangkan Content Director Kapan Lagi Youniverse (KLY), Wenseslaus Manggut, yang juga membawahi media Liputan6.com. Dia berharap, publik tidak percaya dengan berita hoaks ini.
"Kami tentu menyesalkan media yang mengutip data hoaks itu dan menyebarkannya ke publik. Dan agar publik tidak percaya dengan berita hoaks ini, teman-teman di Koran Rakyat Kalbar perlu meralat dan secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada kami di media mereka. Dan semoga ini menjadi pelajaran berharga,” ujar Wenseslaus.