Fimela.com, Jakarta Pemilihan umum atau Pemilu Serentak 2019 di luar negeri berlangsung lancar, meski ada beberapa kendala yang ditemukan. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan menegaskan, pemilihan umum yang di luar negeri telah dilaksanakan pada tanggal 8 April 2019 hingga 14 April 2019 berlangsung cukup lancar.
"Sampai saat ini aman, proses persiapan kegiatan pemungutan suara aman. Tentu saja aman, ada kendala tapi dapat diatasi," kata Wahyu di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Wahyu menegaskan, pengawasan tahapan pemilu di luar negeri juga tak berbeda dengan Indonesia. Ada anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang turut mengawasi jalannya pemilu di luar negeri.
Berita terkait KPU bisa dibaca di Liputan6.com
"Kan untuk hasil pemilu luar negeri itu sudah ada mekanisme jelas. Jadi begini, di beberapa tempat itu kan ada Bawaslu juga," ungkapnya.
Wahyu yakin proses pemilu di luar negeri berjalan dengan baik dan transparan. "Dan proses pemungutan suara itu kan berada dalam ruang terang benderang," ucapnya.
KPU telah menyiapkan tiga metode yang bisa digunakan WNI untuk melakukan pemungutan suara pemilu di luar negeri. Di antaranya melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara luar negeri (TPS LN) dan menggunakan kotak suara keliling (KSK).
Terakhir, menggunakan pos, yakni surat suara dikirim ke alamat pemilih. Cara ini dilakukan jika lokasi tempat tinggal pemilih berada sangat jauh dari PPLN.
Baca berita Ganjar Pranowo di Merdeka.com
What's On Fimela
powered by
Catatan redaksi:
Berita ini sempat dicatut oleh orang tidak bertanggungjawab, menyebarkan hoaks dengan menyertakan perolehan suara di sejumlah TPS luar negeri versi mereka sendiri dan disebarkan melalui aplikasi WhatsApp.
Padahal perolehan suara itu tidak ada dalam berita Liputan6.com. Baca selengkapnya penjelasan kami di sini.
Sumber: Liputan6.com