Fimela.com, Jakarta Musikus senior, Mus Mulyadi baru saja mengembuskan napas terakhir pada 11 April 2019 kemarin. Sang legenda musik keroncong tutup usia akibat penyakit diabetes yang dideritanya beberapa waktu belakangan.
Meninggal di usia 73 tahun, Mus Mulyadi dikenang sebagai salah satu musisi yang punya pengaruh di tanah air. Ia dijuluki Buaya Keroncong, berkat kepiawaiannya mencipta dan melantunkan lagu-lagu bernuansa khas Indonesia tersebut.
What's On Fimela
powered by
Sebelum berkarier solo, Mus Mulyadi sempat bergabung dengan beberapa grup musik sejak tahun 1960an. Namun sepak terjangnya menempuh jalan mulus ketika bernyanyi solo di genre keroncong dan dangdut.
Untuk mengenang sang legenda keroncong Indonesia, berikut lagu-lagu terbaik dari Mus Mulyadi.
Bengawan Solo
Lagu ciptaan Gesang yang satu ini tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Lagu Bengawwan Solo dibawakan Mus Mulyadi dengan suaranya yang khas. Lagu ini pun masih jadi karya yang everlasting hingga saat ini.
Aryati
Lagu berjudul Aryati mungkin lebih familiar dengan suara Tantowi Yahya dengan irama countr-nya. Namun lagu tentang memuja seorang wanita ini juga dilantunkan oleh Mus Mulyadi dengan nuansa yang berbeda.
Dinda Bestari
Dinda Bestari juga merupakan lagu yang jadi masterpiece koleksi Mus Mulyadi. Lagu ini dibalut dengan aransemen keroncong yang lembut da mengalun. Dinda Bestari mengisahkan tentang seseorang yang berperang dan merindukan sosok kekasihnya.
Jembatan Merah
Satu lagi lagu keroncong yang masih begitu sering tengiang di daerah-daerah. Lagu tersebut adalah Jembatan Merah, yang dipopulerkan Mus Mulyadi. Lagu ini merupakan kolaborasi lain antara Mus Mulyadi dengan Gesang, yang menceritakan tentang kisah perpisahan seorang wanita yang melepas pria pujaan hatinya untuk berjuang di medan pertempuran Surabaya.