Fimela.com, Jakarta Kembali kita dikejutkan dengan tagar #JusticeForAudrey. Gerakan di sosial media untuk menanggapi kasus kekerasan yang menimpa salah satu siswi SMP di Pontianak. Au menjadi korban pengroyokan yang dilakukan oleh 12 siswi SMA di kota Pontianak.
Seperti yang dilansir dari Merdeka.com (9/4) Audrey, siswi SMP di Pontianak Selatan, Pontianak, Kalimantan Barat, harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dia menjadi korban pengeroyokan 12 siswi SMA. Pemicunya, diduga persoalan laki-laki. Hari ini, keluarga korban akan melapor ke Polresta Pontianak.
Seperti yang dikutip dari merdeka.com peristiwa kekerasan perempuan ini terjadi pekan lalu. Namun, korban menutup rapat kejadian yang dialaminya lantaran diancam bakal diperlakukan lebih sadis oleh pelaku pengeroyokan.
What's On Fimela
powered by
Kronologi Pengroyokan
Aksi pengeroyokan itu akhirnya terbongkar hingga ke telinga aparat Polsek Pontianak Selatan, akhir Maret 2019. Berbagai elemen pemerhati anak, diantaranya KPAID, ikut turun tangan menengahi persoalan itu.
Sebelum kejadian, korban dijemput terduga pelaku siswi SMA. Setibanya di lokasi sepi, korban dikeroyok oleh 12 orang siswi SMA yang diduga adalah teman dari kakak korban.
Kabar ini dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol M Husni Ramli,
"Kemarin, masih ada upaya mediasi dari keluarga pelaku. Persoalan ini, kita juga koordinasi antara lain dengan KPAID. Iya benar, terkait kasus dugaan pengeroyokan siswi SMP oleh 12 siswi SMA," kata Husni, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (9/4).
Dukungan untuk Korban dengan Gerakan #JusticeForAudrey
Dukungan kepada Au, ramai di sosial media. Di twitter, tagar #JusticeForAudrey menjadi trending hari ini (9/4). Dukungan agar Au mendapatkan keadilan dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal pun ramai dibicarakan.
Kekerasan karena bullying yang berujung pada pangroyokan tentu menjadi trauma tersendiri bagi korban. Butuh waktu untuk pemulihan. Dukungan orang-orang terdekat dan upaya pihak terkait agar hal ini tidak kembali terulang sangat perlu didukung.
Well, semoga kasus seperti ini tidak kembali terulang. Tetap bijak dan selalu berhati-hati Sahabat Fimela.