Kurangi Plastik, Supermarket di Asia Pakai Daun Pisang Untuk Pembungkus

Ivana Okta diperbarui 09 Apr 2019, 11:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehadiran plastik memang membantu kita dalam mengemas berbagai barang dan makanan dengan lebih praktis. Namun, sampah plastik amat mengancam kesehatan dan keseimbangan lingkungan. Ini karena sampah plastik butuh puluhan sampai ratusan tahun untuk bisa terurai secara alami.

Semakin hari sampah plastik pun semakin menumpuk. Hadirnya limbah yang susah diuraikan ini pun berpotensi merusak lingkungan sampai ke ekosistem laut. Produksi sampah plastik memang susah untuk dihentikan, namun kita bisa mencoba menguranginya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Supermarket di Asia Pakai Daun Pisang Sebagai Pembungkus

Supermarket di Vietnam telah mengadopsi inisiatif dari Thailand yang memanfaatkan daun pisang alih-alih plastik sebagai alternatif kemasan. Supermarket Rimping di Chiangmai, Thailand mendapat pujian di Facebook karena menghasilkan kemasan ramah lingkungan. Hal ini pun langsung viral dan mendapatkan perhatian dari netizen.

Jaringan supermarket besar di Vietnam seperti Lotte Mart, Saigon Co.op, dan Big C, semuanya mulai mengikuti jejak toko-toko di Thailand dengan bereksperimen menggunakan daun pisang sebagai alternatif kemasan di toko mereka juga. Selain membungkus sayuran dan buah-buahan, supermarket ini juga bermaksud menggunakan daun untuk produk daging segar.

Penggunaan daun sebagai kemasan atau bungkus merupakan ide yang disambut baik dan diikuti dengan berbagai upaya lain yang dilakukan oleh perusahaan di Vietnam yang sedang bereksperimen mengurangi limbah plastik. Big C, misalnya, sudah menawarkan tas biodegradable yang dibuat dengan bubuk jagung di tokonya.

3 dari 3 halaman

Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua di Dunia Setelah Cina

sampah plastik/copyright: shutterstock

Indonesia sendiri menjadi sorotan dunia karena menjadi negara penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dunia setelah Cina. Karena itulah beberapa kota di Indonesia mulai melakukan diet plastik.

Upaya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik mulai digalakkan. Ada kota yang melarang menggunakan kantong plastik dan mewajibkan penduduknya untuk membawa kantong sendiri setiap kali berbelanja. Ada yang menerapkan aturan kantong plastik berbayar. Semuanya ditujukan untuk pengurangan limbah plastik sekali pakai dan mencegah kerusakan lingkungan.

sampah plastik/copyright: shutterstock

Nah Sahabat Fimela, kita juga bisa lho berpartisipasi untuk mengurangi limbah plastik sebisa mungkin. Yuk, dari detik ini juga kita berkomitmen untuk diet sampah plastik dan membawa sendiri kantong belanja kita demi lingkungan yang sehat, bersih, dan indah.