Dari Orkestra hingga EDM, Hedi Yunus Kenalkan Album Greatest Hits

Rivan Yuristiawan diperbarui 09 Apr 2019, 11:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Vokalis grup band Kahitna, Hedi Yunus sudah 33 tahun mengabdikan dirinya di industri musik tanah air. Setelah menggelar konser tunggal beberapa waktu lalu, pria asal Bandung, Jawa Barat itu juga merilis album solo bertajuk Hedi Yunus Greatest Hits sebagai tanda kiprah bermusiknya.

Album yang sudah dirilis sejak Desember 2018 tersebut memuat 12 lagu dimana tiga diantaranya merupakan lagu baru dan sembilan lagu lainnya merupakan lagu lama yang di aransemen ulang.

"Di album ini ada 12 lagu. Beberapa lagu lama dibikin lebih fresh," ucap Hedi Yunus saat launching album di Atrium Plaza Semanggi, kawasan Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).

What's On Fimela
Launching album Hedi Yunus (ist)

Meski memuat banyak lagu-lagu lama, album yang diproduseri oleh Seno M. Hardjo itu tetap mengikuti perkembangan zaman. Beberapa musisi yang terlibat di dalamnya adalah anak-anak muda yang memberi sentuhan lain pada beberapa lagu yang terdapat di album tersebut.

"Lagu-lagu yang lama banyak yang saya aransemen ulang lagi, kemudian ada beberapa lagu lama yang juga dinyanyikan orang lain, Sara Fajira, ada juga lagu yang baru. Semuanya istilahnya saya menyanyikan kembali, ada Suratku, Prahara Cinta, Sebatas mimpi, dan lagu-lagu yang solo di album lama saya di arensemen ulang kembali sama Andi Rianto, Ifa Fachir, Andezzz, ada Yudhistira Arianto, ada Tohpati," tuturnya kemudian.

2 dari 3 halaman

Bercorak Sound Baru

Hedi Yunus luncurkan album Greatest Hits (ist)

Melibatkan banyak musisi muda seperti Sara Fajira dan Andezzz, Hedi Yunus pun yakin album terbarunya itu juga bisa dinikmati oleh generasi milenial. Terlebih, beberapa lagu dikemas dengan nuansa EDM. Meski begitu, ditegaskan Hedi Yunus, jika album Hedi Yunus Greatest Hits memuat banyak genre.

"Aransemen yang agak orkestra ada, program EDM-nya juga ada," kata Hedi Yunus.

Dengan demikian, Hedi Yunus pun yakin album Hedi Yunus Greatest Hits ini tak hanya bisa dinikmati oleh penikmat musik lawas, namun juga generasi milenial yang akrab dengan nuansa musik-musik bertema Electronic Dance Music.

"Jadi yang kekinian-kekinian (aransemen musik EDM) kalau buat saya dampaknya adalah sekarang jadi memperluas lagi penikmat musik saya atau fans lah ya. lebih meluas lagi banyak anak-anak yang muda yang masuk. Saya yakin bisa tembus ke kalangan milenial," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Keluar Zona Nyaman

Melly Goeslaw dan Hedi Yunus (Instagram.com/melly_goeslaw)

Lebih lanjut, diakui Hedi Yunus, lagu-lagu yang masuk di album terbarunya ini menuntut dirinya untuk keluar dari zona nyaman. Hedi yang terbiasa bekerjasama dengan Yovie Widianto baik di Kahitna maupun dalam project solo mengaku album Hedi Yunus Greatest Hits merupakan pembuktian dirinya bisa lepas dari sosok Yovie Widianto sebagai orang yang selalu berada dibelakangnya.

"Kan banyak yang bilang zona nyaman saya itu lagu-lagunya Yovie, baik di Kahitna atau solo. Nah album ini pembuktian sih. Saya kerjasama dengan Tohpati, Melly Goeslaw, Andi Rianto, jadi musisi selain Yovie," jelasnya.

Tak disangka, keberanian Hedi Yunus keluar dari zona nyamannya sebagai penyanyi mendapat respon positif dari masyarakat. Bahkan, lagu daur ulang milik Melly Goeslaw berjudul Jika yang ia nyanyikan bersama Sara Fajira dengan nuansa EDM mendapat sambutan baik dari publik.

"Ternyata abum ini alhamdulillah impact-nya baik, single Jika malah sudah mau 1 juta (pendengar di flatform streaming). Saya gara-gara duet sama Sara banyak dapat DM dari fanbase yang mau bantu naikin lagu ini," pungkas Hedi Yunus.