Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya pengalaman hidup kelamnya masing-masing, tak terkecuali Halsey. Jauh sebelum menjadi penyanyi sukses, perempuan 24 tahun ini sempat menjadi seorang tunawisma dan mengalami kesulitan hidup hingga ingin menjual dirinya.
Bukan tanpa alasan, hal nekat itu terpikir olehnya karena demi memenuhi kebutuhan hidup."Ketika aku tinggal di New York, aku masih remaja. Teman-temanku sedang memikirkan dekorasi untuk ruang asramanya, dan (sementara) aku sedang berdebat tentang apakah aku harus membiarkan orang asing masuk ke dalam diriku sehingga aku bisa membayar makanan berikutnya," ujar Halsey di acara Ending Youth Tunelessness: A Benefit for My Friend's Place gala di Los Angeles, Sabtu (6/4/2019). dikutip dari laman E!News.
Bicara tentang kehidupannya yang sulit, pada usia 19 tahun Halsey ternyata diusir dari rumah oleh orang tuanya karena ia keluar dari community college.
Kepada Rolling Stone, Halsey pun bercerita usai dirinya diusir dari rumah ia sempat ketakutan saat harus tinggal di tempat asing. Suatu waktu ia pun membeli empat pak Red Bull untuk membuat dirinya bisa begadang selama beberapa hari.
Bagi Halsey, ia lebih baik terus terjaga dibanding harus tidur di sebuah tempat yang tak dikenalnya dan membuat dirinya berisiko diperkosa atau diculik.
Perubahan Hidup
Menjalani kehidupan sulit sebagai tunawisma ternyata bukan akhir dari takdir Halsey, sampai ia bertemu dengan Jeremy Vuernick dari Capitol Music Group, yang memberinya kesempatan untuk berkarya dan memberikan kontrak rekaman.
"Saat aku bertemu dengannya, rambutku berantakan, aku memiliki satu demo di sakuku dan aku membawa tas ransel abu-abu," kenang Halsey.
Kepedulian Terhadap Tunawisma
Pernah menjalani kehidupan sebagai tunawisma, Halsey pun ingin banyak orang menyadari untuk membantu dan memberi mereka kesempatan mendapatkan hidup layak.
Halsey berharap nantinya akan ada tunawisma lain yang memiliki kesempatan emas seperti dirinya. Ya, seorang tunawisma yang kini menjadi salah satu bintang pop terkenal dan berprestasi serta memiliki kehidupan yang layak.