Fimela.com, Jakarta Sering merasa tidak bisa berhenti menghabiskan uang dari waktu ke waktu? Jika iya, kamu tidak sendirian.Banyak orang menyesal telah menghabiskan uang terus menerus, namun kembali melakukannya lagi dan lagi. Dilansir dari huffpost.com, Rabu (10/4/2019), berikut ini adalah beberapa alasan psikologis di balik kebiasaanmu menghabiskan uang. Penasaran apa saja?
1. Diskon hadiah yang tertunda
Menurut psikolog Carla Marie Manly di Santa Rosa, California, ada jenis proses pemikiran yang disebut diskon hadiah yang tertunda. Ini adalah preferensi untuk hadiah yang lebih kecil, namun tertunda.
Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa orang cenderung mengeluarkan uang lebih banyak. Kontrol impuls yang lebih, kesediaan untuk menunda kepuasaan, perbedaan utama antara mereka yang tidak mengeluarkan uang lebih banyak, dan mereka yang melakukannya.
Orang-orang yang bersedia untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan risiko dari keputusan pengeluaran cenderung memiliki kebiasaan belanja yang lebih baik. Sebaliknya, mereka yang impulsif dan tidak bersedia berpikir sebelum melakukan pengeluaran cenderung akan menyesali hal tersebut di kemudian hari.
2. Prinsip kelangkaan
Ini adalah teori ekonomi yang meneliti hubungan antara penawaran dan permintaan. Ketika diterapkan dalam bidang psikologi, prinsip ini pada dasarnya menyatakan bahwa semakin sedikit sesuatu tersedia, semakin diinginkan.
Hal ini paling sering terjadi saat kamu belanja online. Kamu akan sering melihat pengumuman barang yang terbatas atau sisa produk yang ada, benar?
3. Kekeliruan biaya
Contoh dari biaya ini adalah keanggotaan gym. Sayangnya, setelah kamu membayar mahal, ternyata kamu tidak suka pergi ke gym.
Uang yang telah dibayarkan tersebut tidak bisa dikembalikan terlepas dari apakah kamu pergi ke gym atau tidak. Jadi, berhentilah melakukan pengeluaran uang untuk sesuatu yang tidak akan kamu lakukan di masa depan.
What's On Fimela
powered by
Jangkar dan fasilitas sosial
4. Jangkar
Ini adalah prinsip psikologis lainnya yang membuat seseorang terlalu banyak belanja. Misalnya, kamu belanja dan melihat barang dengan harga yang tadinya adalah Rp 100.000 menjadi Rp 50.000.
Kamu tidak akan berpikir bahwa mungkin harga aslinya sudah dinaikkan, hanya memperhatikan bahwa barang tersebut dapat dibeli dengan setengah harga. Sering mengalaminya?
5. Fasilitas sosial
Terkadang berada di dekat orang lain bisa membantumu membuat keputusan yang lebih baik dan ini dikenal sebagai fasilitas sosial. Sayangnya, dalam hal pengeluaran, fasilitas sosial biasanya justru merugikan.
Lelang adalah contoh sempurna, di mana kamu didorong untuk belanja lebih banyak ketika berada di sekitar orang lain dibading ketika kamu sendirian. Tidak harus lelang, berada di sekitar orang-orang yang suka menghabiskan uang juga akan membuat kamu membuat keputusan yang tidak rasional.