Fimela.com, Jakarta Pertengkaran dalam sebuah hubungan kadang tak bisa dihindari dengan mudah. Apalagi kalau sama-sama tak bisa berpikir dengan jernih, maka emosi bisa meledak-ledak tak karuan. Komunikasi via pesan teks jadi ikutan amburadul. Bertengkar lewat pesan teks pun tak terelakkan.
Masalah bisa makin terasa ruwet dan runyam bila pertengkaran dilakukan lewat pesan teks. Pertengkaran seperti ini pun tak hanya dialami oleh pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh. Seperti yang dikutip dari rd.com, Gabriella I. Farkas MD, PhD, psikiater di Hofstra Northwell School of Medicine, The Zucker Hillside Hospital, Glen Oaks, New York mengungkapkan bahwa pasangan yang tinggalnya cukup berdekatan juga bisa bertengkar lewat pesan teks. Bertengkar lewat pesan teks juga bisa jadi salah satu kebiasaan buruk yang menyebabkan dampak sangat buruk pada hubungan.
Dr. Farkas juga menyebutkan bahwa bertengkar lewat pesan teks sebenarnya adalah cara berkomunikasi yang buruk. Kita tak bisa menyampaikan perasaan kita dengan benar. Kita juga tak tahu dengan pasti respons atau reaksi pasangan kita. Sehingga yang terjadi adalah pesan teks yang dikirimkan bisa makin tidak jelas dan melukai.
Lalu apa solusinya? Dr. Farkas menyarankan untuk cari waktu bertemu empat mata, duduk dengan tenang, lalu mulai percakapan atau obrolan dengan tetap menjaga kewarasan dan kejernihan pikiran. Cara ini lebih efektif dalam mengatasi masalah yang ada.
Masalah bisa makin runyam dan ruwet nggak karuan bila pertengkaran terjadi via pesan teks. Daripada makin saling menyalahkan dan melukai dengan kata-kata yang kita kirim via pesan teks, mending tenangkan diri dulu. "Jaga jarak" selama beberapa waktu demi menenangkan hati dan pikiran, baru kemudian bertemu untuk membicarakan dan mengatasi masalah yang ada.