Pertahankan yang Bikin Bahagia, Buang Jauh yang Bikin Sedih

Endah Wijayanti diperbarui 04 Apr 2019, 08:41 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan punya kekuatan untuk mengatasi setiap hambatan dan tantangan yang ada. Bahkan dalam setiap pilihan yang dibuat, perempuan bisa menjadi sosok yang istimewa. Perempuan memiliki hak menyuarakan keberaniannya memperjuangkan sesuatu yang lebih baik untuk dirinya dan juga bermanfaat bagi orang lain. Seperti tulisan dari Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Voice Matters: Setiap Perempuan adalah Agen Perubahan ini.

***

Oleh: Afroh Mirwahah - Indramayu

Dalam banyak hal, hampir setiap keputusan penting dalam hidupku ditentukan oleh kedua orang tuaku. Bahkan, terkadang aku terpaksa menerimanya karena tidak punya pilihan lain.

Ketika aku beranjak dewasa, orang-orang selalu memujiku sebagai anak yang pintar, anak yang rajin mengaji, dan lain-lain. Ada salah seorang teman mengaji Ayahku yang mengajakku masuk ke dalam organisasi keagamaan. Aku sama sekali tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika aku dipilih menjadi ketua organisasi tersebut dan mereka memilihku karena aku adalah anak dari Ayahku. Ayahku yang adalah seorang guru dan penggagas awal yayasan sekolah mereka.

Hal ini membuatku sangat tidak nyaman. Lalu ke depannya sering terjadi hal serupa, yang justru membuatku merasa terpuruk. Aku merasa orang lain tidak benar-benar melihatku, tapi yang mereka lihat adalah Ayah.

Sejak kuliah, aku tidak memedulikan lagi hal tersebut. Sudah cukup bahwa selama ini aku terbayang-terbayangi pandangan orang lain. Terkadang aku melihat mereka memandang kecewa terhadapku, bahwa aku tidak seperti yang mereka harapkan. Sangat menyakitkan rasanya dinilai dengan pandangan seperti itu, rasanya aku ingin menangis saja seharian. Tapi tidak apa-apa. Lebih baik menjadi diri sendiri, tidak perlu ada yang ditutup-tutupi lagi.

Menanamkan kembali kepercayaan diri setelah semuanya terasa sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Aku mulai memilih hal-hal yang aku sukai. Aku berusaha menjadi lebih terbuka kepada orang lain. Baik kekurangan maupun kelebihanku, aku tidak perlu menutup-nutupi lagi. Apa yang membuatku bahagia, aku pertahankan. Apa yang membuatku sedih, aku buang jauh-jauh.

Inilah adalah waktunya aku menjadi penentu dalam kehidupanku sendiri!