Fimela.com, Jakarta Tren fashion yang mengusung keberlanjutan mulai menunjukkan eksistensinya di industri mode Indonesia. Ini bisa menjadi pertanda dari sebuah revolusi yang akan menjadikan industri ini lebih berkelanjutan. Sustainable fashion biasanya dilakukan pada beberapa tahapan produksi. Namun tetap mampu menghasilkan daya tahan dan kualitas tinggi.
Seperti namanya, proses produksi produk fashion dilakukan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Selain itu, komitmen lainnya ialah menunjukkan praktik kerja yang sehat kepada para pekerjanya.
Lenzing sebagai produsen serat berbahan alami asal Austria melakukan sejumlah upaya untuk membuat industri mode di Indonesia lebih maju dan beretika. Dengan membuat serat tekstil unggulannya, Tencel, Lenzing bersama mitra dan desainer Indonesia melakukan edukasi publik tentang pentingnya menggunakan material yang ramah lingkungan.
Merek lokal dan internasional sudah menggunakan serat tencel
Serat ini terbuat dari bahan dasar alami botanic origin yang diproses secara berkelanjutan, lembut, dan aman di kulit. Warna yang dihasilkan pun juga cerah dan memiliki daya serap yang tinggi. Yang terpenting ialah serat Tencel dapat terurai kembali ke tanah.
Beberapa merek lokal dan internasional sudah menggunakan serat Tencel ini. Di antaranya adalah Zayana (pakaian muslim), et cetera, The Executive, Bateeq, EASE, Uniqlo, Jockey, Zara, Levi’s, dan H&M.
Selain dari sisi penggunaan bahan, sustainable fashion juga dilakukan dari pemberdayaan pekerja. DI mana pemberdayaan dan praktik dagang yang adil juga menjadi upaya menciptakan industri mode yang berkelanjutan.